Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BERAS IMPOR Asal Vietnam 9.500 Ton Masuk Medan

Sebanyak 9.500 ton beras impor asal Vietnam sudah memasuki Sumatera Utara untuk memperkuat stok bahan pangan utama di daerah itu.
Pemprov Sumut memang mengharapkan stok beras Bulog terjamin. /Bisnis.com
Pemprov Sumut memang mengharapkan stok beras Bulog terjamin. /Bisnis.com

Bisnis.com, MEDAN - Sebanyak 9.500 ton beras impor asal Vietnam sudah memasuki Sumatera Utara untuk memperkuat stok bahan pangan utama di daerah itu.

"Laporan yang diterima, beras impor itu sudah di Lampu I Pelabuhan Belawan sehingga paling lambat Kamis atau Jumat, beras tersebut sudah sandar dan dibongkar," kata Kepala Perum Bulog Divre Sumut, Fasika Khaerul Zaman di Medan, Rabu (3/9/2014).

Dia mengatakan itu menjawab pertanyaan wartawan di sela acara Raskin Award yang diraih sembilan dari 33 kabupaten/kota di Sumut.

Beras 9.500 ton itu merupakan sebagian dari 50.000 ton total impor secara nasional yang direncanakan Pemerintah masuk di Bulan Agustus lalu.

Secara total Sumut sendiri mendapat jatah 65.000 ton dari 500.000 ton total beras yang akan diimpor Bulog sesuai Surat Menteri Perdagangan RI tanggal 20 Juni 2014.

Bulog akan mengimpor beras itu dari India, Kamboja, Myanmar, Thailand dan Vietnam.

Kebijakan impor sendiri untuk menjaga kestabilan pasokan beras di dalam negeri, apalagi berdasarkan angka ramalan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional turun 1,98 persen atau menjadi tinggal 69,87 juta ton dari tahun lalu yang mencapai 71,28 juta ton.

Perkiraan produksi beras oleh BPS itu lebih rendah dari target produksi Pemerintah yang sebesar 73 juta ton.

Selain produksi yang diramalkan menurun, pengadaan beras Bulog di dalam negeri juga lebih rendah dari tahun lalu. Hingga 18 Juli 2014, pengadaan beras Bulog hanya 1,86 juta ton dari periode sama tahun lalu 2,42 juta ton.

"Masuknya beras impor itu akan memperkuat stok beras Sumut yang dewasa ini berkisar 54.000 ton,"kata Fasika yang didampingi Humas Bulog, Rudy.

Stok beras itu untuk keperluan alokasi Raskin dan kebutuhan mendadak kalau terjadi bencana alam dan operasi pasar kalau diperlukan.

Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Sumut Sabrina menyebutkan Pemprov Sumut memang mengharapkan stok beras Bulog terjamin bahkan ketersedian di pasar memadai.

Kelangkaan, kata Sabrina, bisa memicu kenaikan harga yang tidak terkendali dan bisa memicu inflasi.

"Diharapkan, beras impor itu bisa menekan kemungkinan terjadinya kenaikan harga beras lagi dampak berbagai hal seperti kenaikan tarif dasar listrik dan wacana naiknya harga BBM,"katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper