Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JALUR GANDA PANTURA: Kereta Api Dinilai Perlu Tingkatkan Frekwensi

PT Kereta Api Indonesia dinilai perlu meningkatkan frekuensi kereta dan pengembangan infrastruktur menyusul telah beroperasinya jalur ganda Pantura Pulau Jawa.
Kementerian Perhubungan telah meresmikan pengoperasi jalur ganda Pantura pada Juni lalu. /Bisnis.com
Kementerian Perhubungan telah meresmikan pengoperasi jalur ganda Pantura pada Juni lalu. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia dinilai perlu meningkatkan frekuensi kereta dan pengembangan infrastruktur menyusul telah beroperasinya jalur ganda Pantura Pulau Jawa.

Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan pembangunan jalur ganda sepanjang 727 km di Pantura merupakan salah satu tonggak penting keberhasilan Kementerian Perhubungan dalam mengembangkan perkeretaapian di Indonesia.

Hasil kajian SCI, imbuhnya, 80% pendistribusian barang di sepanjang Pantura baik dari Surabaya ke Jakarta atau sebaliknya selama ini masih menggunakan truk angkutan jalan, sedangkan sisanya menggunakan moda lainnya.

Adapun keberadaan jalur ganda yang telah resmi dioperasikan pada Juni lalu, katanya, memiliki potensi pemanfaatannya cukup tinggi. Hanya saja, sampai saat ini jalur ganda baru mampu mengalihkan 2,23% pendistribusian dari angkutan jalan ke kereta api.

Menurutnya, salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh PT KAI untuk meningkatkan jumlah presentase peralihan barang itu adalah meningkatkan frekuensi dan kapasitas pengangkutan kereta api. "Hal ini membutuhkan pengembangan infrastruktur dan fasilitas di stasiun, seperti penambahan panjang emplasemen, lapangan penumpukan, dan peralatan bongkar muat," katanya, Jumat (29/8/2014).

Kementerian Perhubungan telah meresmikan pengoperasi jalur ganda Pantura pada Juni lalu. Pembangunan terbagi dalam empat segmen, yakni Cirebon-Brees 63 km, Pekalongan-Semarang 90 km, Semarang-Bojonegoro 180 km, dan Bojonegoro-Surabaya 103 km.

Jalur ini, diprediksi akan mengurangi beban jalur Pantura 30% yang selama ini menjadi tumpuan aliran barang Jakarta-Surabaya. Pemerintah mengharapkan terjadi peningkatan kapasitas lintas kereta barang dan penumpang dari sekitar 64 perjalan kereta api menjadi 200 perjalanan kereta api per hari, serta menurunkan waktu tempuh Jakarta-Surabaya menjadi 8,5 jam dan melewati 25 kota dan kabupaten di Pulau Jawa.

Posisi Pantura amat vital bagi perekonomian nasional mengingat kekuatan ekonomi di jalur legendaris itu mencapai 26,5% dari perekonimian nasional. Adapun ekspor-impor Pantura diperkirakan 38,5% dari ekspor-impor nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper