Binis.com,JAKARTA--Rajawali Foundation bersama Kementerian Perhubungan dan Pusat Transformasi Kebijakan Publik menggelar diskusi terbatas terkait potensi ekonomi sepanjang jalur ganda Pantura.
Diskusi bertema 'Memanfaatkan Peluang Ekonomi Jalur Ganda Kereta Api' dilakukan di dalam kereta yang melaju dari Stasiun Gambir, Jakarta sampai Stasiun Tawang, Semarang. Diskusi tersebut bermula dari kehadiran jalur rel ganda kereta api Jakarta-Surabaya yang dinilai akan memberi peluang besar bagi banyak daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Diskusi itu mempertemukan para pihak terkait dengan harapan akan muncul ide-ide kreatif dari daerah agar peluang tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyatakan, keberadaan jalur ganda sepanjang Pantura sejak Juni 2014 lalu meningkatkan efisiensi waktu, kapasitas dan frekuensi lintas kereta api di jalur Jakarta-Surabaya.
Rute yang semula memakan waktu tempuh normal 11-12 jam tersebut, sejak jalur ganda beroperasi dipangkas menjadi 8,5 jam. Adapun frekuensi lalu lintas kereta api khususnya di Jawa naik 50% menjadi 96 perjalanan per hari dari semula 64 perjalanan per hari.
Menurutnya, efesiensi waktu dan peningkatan frekuensi kereta api semestinya dapat diarahkan untuk mendorong sektor-sektor unggulan di daerah-daerah yang dilalui.
"Misalnya untuk mengangkut produk-produk andalan, mempercepat distribusi barang, dan juga menarik investor," katanya, Rabu (27/8/2014).
Dalam diskusi hadir pula beberapa kepala daerah dari kabupaten dan kota yang dilalui jalur ganda hadir, seperti Wali Kota Cirebon, Wali Kota Tegal, Bupati Tegal, Wali Kota Pekalongan, Wali Kota Semarang, Bupati Gresik, dan Bupati Bojonegoro. Hadir pula sebagai peserta diskusi pengembangan potensi ekonomi daerah ini, Bupati Banyuwangi.
Acara dimoderatori oleh Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono.
Agung Binantoro, Direktur Rajawali Foundation mengharapkan, diskusi tersebut akan memunculkan ide-ide pembangunan potensi ekonomi, seperti pembangunan sarana, penataan wilayah oleh pemerintah kabupaten dan kota untuk memanfaatkan jalur ganda kereta api Jakarta-Surabaya yang telah dibangun oleh pemerintah pusat.
Pelaksanaan diskusi ini, lanjut dia, sesuai dengan misi Rajawali Foundation sebagai organisasi filantropi yang mengedepankan program pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang kebijakan publik. Peningkatan kualitas kebijakan publik sekecil apapun akan menghasilkan dampak yang sangat signifikan terhadap kehidupan rakyat di Indonesia.
"Kebijakan rel ganda ini sangat baik, dan kita semua perlu mengawal agar pemanfaatannya juga optimal. Oleh karena itu, kami sangat mendukung terselenggaranya diskusi ini," ujar Agung.