Bisnis.com, JAKARTA--Pelaku usaha industri semen mendapati penurunan penjualan sebesar 25% pada Juli 2014 secara year-on-year. Kondisi disebabkan hari kerja hanya 70% terpangkas libur Lebaran.
Ketua Umum ASI Widodo Santoso mengatakan selama lima bulan ke depan penjualan diharapkan lebih baik terdorong akselerasi berbagai proyek pemerintah maupun swasta, seperti properti dan smelter.
Penjualan semen pada Juli 2014 berjumlah 3,76 juta ton. Realisasi ini menyusut 25% terhadap Juli tahun lalu sekitar 5 juta ton. Konsumsi di Pulau Jawa berkontribusi sekitar 55% terhadap total penjualan bulan lalu setara 2,08 juta ton.
“Penjualan pada semester II pasti lebih besar. [Porsi] penjualan di semester I sekitar 46%, sisanya 54% di semester kedua karena pembangunan September sampai Desember dikebut,” tuturnya ketika dihubungi Bisnis, Jumat (15/8/2014).
Penjualan bulan lalu anjlok selain disebabkan hari kerja singkat juga terpengaruh pelarangan beroperasinya angkutan truk seminggu sebelum dan empat hari setelah Lebaran. Geliat bisnis juga tertahan lantaran pelaku industri cenderung wait and see menunggu kabinet baru.
“Proyek infrastruktur yang didanai pusat, daerah, maupun swasta diharapkan bisa dikebut pada semester kedua, serta investasi baru juga tak ada gangguan,” ujar Widodo.
Pasar pada semester kedua tahun ini diharapkan bisa tumbuh hingga 6% - 8% guna menggenjot pertumbuhan industri semen sepanjang 2014. ASI memproyeksikan peningkatan permintaan semen di dalam negeri pada tahun ini berkisar 4% - 5%.