Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan penghapusan penjualan solar bersubsidi di Jakarta Pusat hanya mampu menghemat 90 kiloliter per hari.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya Yuktyanta mengatakan khusus wilayah Jakarta Pusat konsumsi solar subsidi pada 26 SPBU hanya 90 kiloliter per hari. "Konsumsi per SPBU bervariasi, yang paling rendah 700 liter per hari dan yang paling banyak hingga 8.000 liter per hari," ujarnya, Selasa (5/8/2014).
Namun, berkaitan dengan pemberlakuan pembatasan waktu operasional pelayanan solar subsidi, pihaknya telah membagi 4 cluster yakni wilayah pertambangan, wilayah perkebunan, wilayah industri dan lokasi yang rawan bocor seperti di sekitar pelabuhan.
Bahkan, jelasnya, jumlahnya bervariasi, total hanya ada 12% dari 4.570 SPBU, lalu di Bali hanya 5% dari total SPBU di pulau itu. Nantinya, bila ada pelaku usaha SPBU yang melakukan kecurangan maka pihaknya akan melakukan peneguran.
“Sanksi ada tapi bukan pidana, paling kita skors. Kalau sudah dua hingga tiga kali peringatan sudah ada dalam klausul kontrak yang di PHO [Provisional Handing Over/serah terima sementara pekerjaan],” jelasnya.