Bisnis.com, JAKARTA — BP Berau Ltd dan mitra-mitra kontrak Tangguh di Papua berjanji memasok 40% dari produksi Train-3 atau sebesar 1,5 juta metric ton per annum (MTPA) kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk pasar domestik Indonesia.
British Petroleum Regional President Asia Pacific Christina Verchere mengatakan proyek pengembangan US$12 milyar ini akan memberi nilai tambah yang cukup besar bagi pemerintah Indonesia dan akan membantu memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.
“Sebesar 40% dari produksi Train-3 akan dipasok untuk kebutuhan domestik,” katanya, Sabtu (2/8/2014).
Meskipun BP telah memenuhi kuota domestic market obligation sebesar 40%, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pernah mengusulkan kilang gas alam cair Train-3 Tangguh yang dikelola British Petroleum seluruhnya digunakan untuk kebutuhan domestik.
Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan bila BP telah mengemukakan komitmennya untuk memasok 40% produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dari kilang tersebut untuk kebutuhan domestik.
“Namun saya harap kalau bisa seluruhnya untuk domestik, meskipun angka 40% tersebut sudah memenuhi ketentuan domestic market obligation ,” ujarnya.