Bisnis.com, JAKARTA—Rasa-rasanya Bulan Ramadan terasa tidak lengkap jika tidak melakukan ‘ritual’ mudik saat berlebaran. Tidak terkecuali bagi pemudik yang cukup dipanggil Sajan menuju kampung halamannya, Salatiga.
Sembari menggendong cucunya, Sajan bercerita sejak 1996 hingga tahun lalu, dia beserta sekeluarga selalu mudik menggunakan sepeda motor. Dia berkendara lebih kurang menghabiskan waktu hingga 15 jam. Tapi tidak jarang, bisa menghabiskan waktu hingga satu hari dua malam.
“Gimana kondisinya mas, kalau badan sudah lelah yah berhenti, kalau hujan yah berhenti. Memang capek mudik itu, tetapi mau gimana lagi, kami sekeluarga ingin berlebaran di kampung halaman, ketemu kerabat dan sanak saudara,” katanya, Sabtu malam (26/7/2014).
Dalam kesehariannya di Jakarta, dia tinggal bersama anak dan cucunya. Pria berumur 52 tahun tersebut bekerja sebagai buruh bangunan. Tetapi, pekerjaan tersebut sudah semakin ditinggalkan. Dia lebih memilih menjadi tukang ojek untuk mencari penghasilan.
Sajan mengaku antusias mengikuti mudik gratis Jakarta-Semarang via laut yang diselenggarakan pemerintah melalui PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). Dia mengatakan baru pertama kalinya mengikuti mudik gratis. Bahkan naik kapal laut pun, menjadi yang pertama bagi dirinya.
Dirinya sudah mengetahui program mudik gratis bagi pesepeda motor sejak tahun lalu. Maklum, dia beserta keluarga, tinggal tidak jauh dari Pelabuhan Tanjung Priok.
Meski demikian, baru tahun ini, dia memutuskan untuk mengikuti mudik gratis ini.
Walau harus berbagi ruangan dengan 2.000 pemudik lainnya. Dia sangat bersyukur masih mendapatkan tempat. Dengan hanya beralaskan koran, dia beserta keluarga merasa cukup nyaman. Baginya, kebahagian itu jika bisa berkumpul dengan keluarga, terutama cucunya.
Selain mudik beserta keluarga, Sajan juga mengajak tetangganya antara lain Fakhrul. Pria berumur 50 tahunan ini, pertama kali ikut mudik gratis. Dengan logat bahasa Jawa yang kental, dia mengaku senang dengan mudik gratis ini.
Rencananya, dalam arus balik ini, baik Sajan maupun Fakhrul akan kembali naik kapal KM Ciremai ini. Mereka berharap pemerintah dapat kembali menggelar acara serupa dalam tahun-tahun berikutnya.
Di tengah sulitnya kondisi keuangan dan beratnya perjalanan mudik, mudik gratis merupakan berkah Ramadan. Selain memenuhi kebutuhan para masyarakat, mudik gratis juga bentuk kepedulian pemerintah dalam menjaga keamanan dan keselamatan para warganya.
Direktur Utama PT Pelni Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan mudik gratis ini merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan keselamatan ketika mudik. Dia mengaku mudik yang dilakukan setiap tahun ini selalu memakan ribuan korban.
“Selain meningkatkan keselamatan pemudik, khususnya pemudik sepeda motor. Mudik gratis ini mengurangi beban jalan dan kemacetan yang disebabkan sepeda motor di sepanjang jalur mudik Jawa,” jelasnya.
Sulistyo mengaku mudik gratis kian diminati pemudik, terutama para pesepeda motor. Selain mendapat tumpangan gratis, para pemudik juga memperoleh makanan, takjil dan sahur dari pemerintah tanpa harus merogoh kocek.
Tahun ini, Pelni menjadi operator angkutan laut mudik gratis untuk kedua kalinya. Pelni menyiapkan kapal three in one yang mengangkut 5.000 unit sepeda motor, dan 10.000 pemudik yang terbagi atas 2 kloter Jakarta-Semarang dan sebaliknya.