Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produktivitas Indonesia Masih Rendah

Ketimpangan produktivitas antarsektor memicu rendahnya produktivitas nasional. Kondisi ini diperparah dengan pergeseran sektor penghasil utama yang tak diimbangi dengan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia di sektor tersebut.
Pembangunan ekonomi masih dikeluhkan publik/Bisnis Indonesia
Pembangunan ekonomi masih dikeluhkan publik/Bisnis Indonesia
Bisnis.com, JAKARTA - Ketimpangan produktivitas antarsektor memicu rendahnya produktivitas nasional. Kondisi ini diperparah dengan pergeseran sektor penghasil utama yang tak diimbangi dengan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia di sektor tersebut.
 
Direktur Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) I Kadek Dian Sutrisna mengatakan dilihat dari struktur perekonomian saat ini sektor yang dominan adalah industri tetapi porsi pekerja masih banyak diserap oleh agrikultur atau pertanian. Seharusnya mengikuti perkembangan struktur perekonomian. Sektor agrikultur itu sudah jenuh, katanya pada Bisnis, Rabu (23/7/2014).
 
Kadek lantas menjelaskan akibat ketidakseimbangan itu potensi pertumbuhan di bidang industri belum bisa maksimal. Sementara sektor pertanian yang menyerap banyak tenaga kerja justru tak lagi banyak bertumbuh.
 
Penelitian yang dirilis oleh Bank Dunia bulan ini menunjukkan pada 2012 sektor agrikultur dan sektor ritel, hotel, dan restoran adalah sektor yang menyerap volume tenaga kerja terbesar. Agrikultur menyerap 35% pekerja sedangkan ritel, hotel, dan restoran mencakup 21% pekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper