Bisnis.com, SEMARANG -- Terminal Peti Kemas Semarang akan menghentikan sementara 9 shift aktivitas bongkar muat kontainer barang pada H-1 hingga H+1 Lebaran Idul Fitri 2014.
General Manager TPKS Iwan Sabatini mengemukakan keputusan itu berlaku sesuai surat Dirjen Perhubungan Darat mengenai pengaturan lalu lintas, pengoperasian mobil barang dan jembatan timbang selama masa angkutan lebaran.
“Untuk kelancaran angkutan lebaran, mulai 24 Juli hingga 29 Juli mobil barang dilarang beroperasi dan TPKS akan setop operasi selama 9 shift, H-1 shift II sampai dengan H+1 shift III,” jelasnya, Selasa (15/7/2014).
Selama masa arus Lebaran pada H-7 hingga H+7, TPKS telah menjadwal 19 kapal melakukan bongkar muat barang dengan kapasitas mencapai 22.800 TEUs. Pihaknya berharap pengambilan barang dilakukan sesegera mungkin oleh pihak perusahaan.
Lebih lanjut ia menyampaikan kegiatan pengiriman dan pengambilan barang dapat dilakukan dengan maksimal setelah pembongkaran, sehingga kondisi lapangan penumpukan kontainer kembali normal.
“TPKS sudah mengimbau ALFI dan Organda Jawa Tengah untuk beraktivitas optimal sehingga proses delivery dan receiving segera normal, apalagi semua instansi pelabuhan Tanjung Emas sudah aktif H+2,” tambahnya.
Saat ini rata-rata bongkar muat pelabuhan tercatat 400 kontainer dengan 600 peti kemas per hari dan untuk masa puncak bongkar muat masa Lebaran diperkirakan terjadi pekan depan dengan perkiraan mencapai 1.200 peti kemas per hari.
Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia Jateng Ari Wibawa berharap aktivitas di Tanjung Emas selama masa Lebaran bisa lancar didukung efisiensi pengambilan barang muatan sesuai jadwal.
Pihaknya telah menginformasikan kepada sejumlah perusahaan mengenai ketentuan pengambilan maupun pengiriman barang sekaligus pengumuman mengenai hari libur operator bongkar muat di pelabuhan.
Sementara Indonesia National Ship Owners Association (INSA) Jateng memastikan kesiapan kapal untuk memenuhi kebutuhan lonjakan arus barang yang diperkirakan mencapai 30% dari kapasitas harian biasanya.
Ketua INSA Jateng M Ridwan menuturkan masa Ramadan dan Lebaran muatan barang olahan seperti makanan dan minuman melonjak untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.