Bisnis.com, BANDUNG—Ikatan Produsen Benih Hortikultura (IPBH) menjamin pasokan kebutuhan benih hortikultura dalam negeri akan didominasi oleh benih lokal.
Ketua Presidium IPBH Slamet Sulistyo mengatakan para petani kini mulai beralih ke benih lokal akibat daya adaptasi rendah dari kebanyakan benih impor yang tidak sesuai dengan iklim Indonesia.
Dia menilai para petani telah mengurangi ketergantungan terhadap benih impor atau hasil produksi perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia, karena menganggap kualitas benih produksi lokal lebih bermutu.
“Produksi benih dari perusahaan yang tergabung dengan IPBH selama semester I-2014 telah melebihi dari total permintaan. Ini merupakan indikasi bahwa industri benih lokal mampu memenuhi kebutuhan benih hortikultura dalam negeri,” katanya, Senin (14/7/2014).
Sulistyo menilai produksi benih hortikultura dalam negeri memiliki kualitas yang berdaya saing. Benih sayur dan buah seperti cabai, tomat, kacang panjang, melon, dan semangka mampu diproduksi di dalam negeri oleh 100% tenaga lokal.
“Selama ini produsen benih Indonesia selalu dicitrakan tidak mampu memenuhi kebutuhan benih dalam negeri, nyatanya dalam 1 tahun terakhir kita mampu memenuhi kebutuhan benih hortikultura dalam negeri,” tutur Sulistyo.
Dia memaparkan produksi benih dari IPBH yang memasok 20% dari total kebutuhan nasional selama semester I-2014 telah mencapai 1.500 ton, dan terdiri dari sekitar 60 varietas.
Menurut perhitungannya kebutuhan benih hortikultira nasional tahun ini akan meningkat dari 13.000 ton pada 2013, menjadi 14.000 ton.
IPBH Jamin Benih Hortikultura Didominasi Produk Lokal
Ikatan Produsen Benih Hortikultura (IPBH) menjamin pasokan kebutuhan benih hortikultura dalam negeri akan didominasi oleh benih lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Adi Ginanjar Maulana, Dimas Waradhitya
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
21 menit yang lalu