Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perdagangan optimistis target ekspor nonmigas pada tahun ini sebesar US$155 miliar-US$160 miliar dapat tercapai meskipun kinerja pada periode Januari-April 2014 turun 3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, berdasarkan siklus beberapa tahun terakhir, kinerja ekspor akan mengalami penurunan pada kuartal kedua khususnya pada Agustus dan akan kembali meningkat pada kuartal terakhir. Adapun, hingga empat bulan pertama nilai ekspor nonmigas mencapai US$48,1 miliar atau sebesar 30,4% dari target.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak menjelaskan optimisme tersebut didorong dengan prospek penjualan komoditas utama dan potensial Kemendag yang diprediksi akan meningkat.
Nus mencontohkan pada empat bulan pertama tahun ini, ekspor kopi tercatat melemah hingga 19% karena belum masuk masa panen yang biasanya terjadi pada Juni-Juli. Jika telah masuk musim panen, ekspor diprediksi akan melonjak seiring dengan kondisi cuaca di Brasil yang tidak memungkinkan produksi yang optimal.
“Kondisi cuaca di Brasil menyebabkan produksi menurun, padahal konsumsi kopi meningkat, disitulah Indonesia akan mengisi kekosongan pasokan,” katanya di Jakarta, Senin (14/7/2014).
Selain itu, salah satu pendorong yang dapat menahan penurunan ekspor pada kuartal kedua adalah sinyalemen segera keluarnya izin ekspor konsentrat hasil pertambangan khususnya tembaga dan emas yang sempat terhambat sejak awal tahun.