Bisnis.com, JAKARTA - Memiliki taman, tentu menjadi keinginan sebagian orang yang mempunyai rumah, terutama warga perkotaan padat penduduk. Dengan keberadaan taman, selain menciptakan suasana segar, juga diyakini mampu mengurangi tekanan seusai lelah bekerja.
Seperti yang dilakukan oleh Sugesty Dwi, seorang karyawati yang menghadirkan taman di lahan terbatas miliknya dengan konsep vertikultur paralon. Bahkan, saat ini dirinya juga menyediakan alias menjual bahan-bahan untuk terbentuknya taman yang berkonsep vertikultur paralon tersebut.
Awalnya, Sugesty mengaku mendapatkan informasi itu dari Internet, ketika bergabung dengan grup diskusi yang banyak membahas mengenai tanaman untuk berkebun. “Konsep taman ini dengan menggunakan paralon yang dilubangi beberapa bagian di sisinya secara bertingkat, baik berdiri maupun mendatar bertingkat,” tuturnya.
Menurutnya, teknik vertikultur paralon akan sangat membantu bagi warga yang lahannya sangat sempit. Dengan paralon yang dilubangi, sama-sama lahan seluas 1 meter persegi, maka akan banyak yang bisa ditanam dengan media paralon itu.
Dia memaparkan kebanyakan tanaman yang digunakan adalah jenis sayuran dengan nilai ekonomi tinggi, seperti selada air, kangkung, bayam, dan lain-lain. “Banyak manfaat yang bisa dipetik, selain dapat menunjang estetika atau keindahan halaman rumah, sekaligus pemandangannya dapat menjadi obat stres, sayurnya juga dapat dikonsumsi,” ujarnya.
GREEN WALL
Selain bentuk vertikultur paralon, saat ini juga mulai berkembang konsep taman yang disebut green wall. Konsep ini sedang dikembangkan oleh Greenpad, perusahaan spesialis pembuat taman di lahan terbatas.
Menurut Project Executive Greenpad, A. Hiddenman Rottie atau biasa dipanggil Binyo, green wall adalah sebuah konsep taman yang ide dasarnya adalah vertical planter alias tanaman yang disusun vertikal, yang bisa dibangun pada tembok bangunan.
“Cara membuat green wall tidak begitu sulit, karena ini bukan sekadar produk, tetapi semacam sebuah sistem yang saling terintegrasi,” tuturnya ketika ditemui di Jakarta Convention Center (JCC).
Binyo memaparkan bahwa dalam green wall itu akan terdapat pot dan pipa penyangga yang berfungsi juga sebagai saluran air untuk menyiram tanamannya.“Kelebihannya adalah bahan pot tanaman yang dipakai adalah yang tahan dari sorotan sinar matahari, sehingga kuat dan tidak mudah retak meski terpapar sinar matahari dalam waktu lama dan intensitasnya tinggi,” ujarnya.
Sistem pengairan yang terdapat dalam green wall ada dua jenis, bisa manual atau otomatis. “Waktu penyiraman maupun kapasitas air yang diperlukan dapat diatur sesuai kebutuhan. Setiap tanaman dalam setiap ruas green wall akan dialiri air secara otomatis,” paparnya.
Pihaknya menyakini bahwa problem ketersedian taman di lahan sempit dapat diatasi dengan green wall. “Sistemnya sangat mudah diterapkan di rumah. Yang gampang dilepas, semacam knocked down. Hal ini juga mempermudah perawatannya,” ujarnya.
Menurutnya, karena tersusun secara vertikal, green wall tidak membutuhkan banyak area. “Untuk satu panel green wall, hanya membutuhkan area muka seluas kurang lebih 20 - 40 cm. Dan uniknya, green wall dapat juga diterapkan didalam rumah, jadi tidak hanya eksterior saja,” tuturnya.