Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Pertumbuhan Penjualan Eceran Melambat

Bank Indonesia kembali merilis pertumbuhan penjualan eceran yang melambat. Perlambatan tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 15% pada Mei 2014, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 15,9% secara year on year.

Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia kembali merilis pertumbuhan penjualan eceran yang melambat. Perlambatan tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 15% pada Mei 2014, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 15,9% secara year on year.

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs mengungkapkan perlambatan tersebut didorong oleh menurunnya kinerja penjualan riil kelompok barang budaya dan rekreasi yang mengalami kontraksi sebesar 11% secara year on year, lalu diikuti dengan kelompok makanan, minuman dan tembakau dari 20,7% menjadi 17,7%.

"Perlambatan terjadi di tiga dari 10 kota yang disurvei oleh Bank Indonesia, terbesar di Banjarmasin," ungkapnya, Selasa (8/7/2014).

Secara triwulanan, pertumbuhan tahunan penjualan riil pada kuartal II/2014 masih cukup tinggi. Hal ini tercermin dari rata-rata pertumbuhan tahunan IPR triwulan II-2014 sebesar 14,3% secara yoy. 

Peter mengungkapkan survei tersebut juga mengindikasikan bahwa ekspektasi terhadap tekanan harga pada tiga bulan mendatang atau pada Agustus 2014, diperkirakan menurun.

Indikasi ini terlihat dari indeks ekspektasi harga (IEH) tiga bulan mendatang sebear 150,2. Angka ini turun 1,4 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 151,6.

"Penurunan tersebut diperkirakan akibat konsumsi rumah pasca bulan puasa dan hari raya Idulfitri yang kembali normal," katanya.

Menurutnya, pada 6 bulan mendatang atau pada November 2014, IEH diperkirakan sebesar 134,7 atau naik dari bulan sebelumnya sebesar 133,4.

Sementara ini, BI memperkirakan penjualan riil pada Juni 2014 akan melambat. Secara tahunan pada Juni 2014, diperkirakan tumbuh sebesar 11,8% melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya 15% yoy dan 14,9% pada Juni 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper