Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menilai uji keterampilan yang dilakukan Kemenakertrans untuk menerapkan standardisasi selama ini hanya slogan semata. Pasalmya, sampai saat ini kinerja BLK tidak maksimal.
“Saya pikir kalaupun apa yang direncanakan Kemenakertrans itu berjalan, tujuannya memang baik dan benar. Tapi tahu sama tahulah, bagaimana mereka, BLK-nya saja tidak jalan,” kata Sofjan kepada Bisnis.com, Selasa (8/7/2014).
Sofjan mengatakan, kalaupun akan ada standardisasi keterampilan dan kompetensi calon tenaga kerja, lebih baik melakukan pembenahan di BLK milik pemerintah saat ini.
Dia mencontohkan, fasilitas pendukung di sana sudah tua dan banyak yang rusak. Lalu instruktur yang mengajar calon naker tersebut banyak yang tidak paham akan keterampilan yang dibutuhkan dunia usaha.
Soal adanya sertifikasi setelah proses uji keterampilan, dia mewanti-wanti hal ini. Jangan sampai hanya menjadi peluang baru bagi segelintir orang untuk menjadikan proses ini menjadi proyek sertifikasi dan hasilnya tenaga kerja tidak diterima perusahaan.
“Jadi ya itu saja, kalaupun saat ini di BLK ada instruktur yang mengajar, dia sudah mengerti dan paham atau tidak dengan kebutuhan industri dan dunia usaha? Kalau belum, dibenahi dulu,” katanya.