Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah RI memberikan kesempatan terakhir kepada PT Newmont Nusa Tenggara untuk mencabut gugatan arbitrase internasional dan kembali ke meja perundingan.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan pemerintah siap melayani gugatan arbitrase internasional yang dilakukan oleh Newmont. Pemerintah, ujarnya, sudah menyiapkan tim untuk menghadapi gugatan arbitrase tersebut.
Akan tetapi, pemerintah tetap membuka ruang untuk melanjutkan perundingan dengan harapan terjadi hasil yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak, yaitu pemerintah dan perusahaan.
"Kami [pemerintah] memberikan kesempatan terakhir, kalau dia mau duduk lagi, berunding lagi, ya cabut abritasenya, kita bisa win-win. Tapi kalau dia [tetap] mau abritase, kami lawan dan hadapi. Tetapi nanti bisa lost-lost," ujarnya usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Wacik menyebutkan bahwa pemerintah akan memanggil pimpinan tertinggi Newmont terkait persoalan tersebut.
"Saya minta wakil menteri untuk memanggil Newmont. Kalau perlu big bos-nya, pemiliknya, di sana, karena [pembahasan ini] kemarin di tataran CEO tidak selesai. Mau diajak bicara, [apakah] mau arbitrase atau renegosiasi," katanya.
Jero juga berencana membawa persoalan dengan PT Newmont tersebut ke sidang kabinet. "Nanti diatur jadwalnya," katanya.
Pemerintah telah menyatakan kekecewaannya sejak Newmont mengajukan gugatan ke arbitrase internasional sementara kedua belah pihak masih menjalani proses renegosiasi.