Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Kesejahteraan Rakyat Naik Terus, Kualitas Masih Pas-pasan

Pencapaian nilai Indeks Kesejahteraan Rakyat Indonesia (IKraR) di tingkat nasional cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Suasana Evaluasi Capaian Peningkatan Kesejahteraan Rakyat di Indonesia 2009-2013 di Kantor Kemenko Kesra Jakarta./Rahmayulis Saleh
Suasana Evaluasi Capaian Peningkatan Kesejahteraan Rakyat di Indonesia 2009-2013 di Kantor Kemenko Kesra Jakarta./Rahmayulis Saleh

Bisnis.com, JAKARTA--Pencapaian nilai Indeks Kesejahteraan Rakyat Indonesia (IKraR) di tingkat nasional cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Itu terlihat dari data yang ditampilkan oleh Kemenko Kesra bahwa pada 2013 nilai IKraR nasional mencapai 49,90, sedangkan pada 2009 hanya sebesar 43,21.

"Walau nilai IKraR nasional mengalami peningkatkan setiap tahun, kualitas kesejahteraannya masih berada pada posisi menengah bawah," kata Sesmenko Kesra Sugihartatmo pada acara Evaluasi Capaian Peningkatan Kesejahteraan Rakyat di Indonesia 2009-2013, di Jakarta, Senin (7/7/214).

Evaluasi Capaian Peningkatan Kesejahteraan Rakyat ini, diikuti oleh kementerian dan lembaga terkait, perwakilan bupati dan walikota dari puluhan kabupaten dan kota yang terdapat di 9 provinsi.

Sugihartatmo menjelaskan dimensi pengukuran IKraR ini mencakup Keadilan Sosial, Keadilan Ekonomi, serta Keadilan Demokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan.

Ketiga dimensi ini, lanjutnya, meliputi 22 indikator, antara lain kepemilikan rumah, akses pada bank, akses pada listrik, akses air bersih dan sanitasi, lama usia sekolah, akses internet, dan rasa aman.

Sugihartatmo menuturkan walau secara keseluruhan ketiga dimensi itu mengalami peningkatan, namun cenderung lambat dan stagnan.

"Itu menandakan bahwa keberhasilan pembangunan dari sisi ekonomi belum dapat menciptakan akses yang lebih luas, dan lebih mudah kepada rakyat terhadap sumberdaya ekonomi," ungkapnya.

Memang belum ideal, lanjutnya, tapi setidaknya bisa menjadi gambaran adanya peningkatan kesejahteraan rakyat.

Provinsi yang mengalami capaian kesejahteraan di posisi tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun tersebut, adalah DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, dan Kalimantan Timur.

Sedangkan provinsi yang memiliki capaian kesejahteraan di posisi terendah dalam kurun waktu 5 tahun, adalah Papua, Papua Barat, Maluku Utara, dan Maluku.

Sugihartatmo mengatakan strategi pembangunan ke depan, harus meminimalkan kesenjangan antara daerah dalam pencapaian kesejahteraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper