Maret, Warga Miskin Bertambah 110.000 orang

Bisnis.com, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan jumlah penduduk miskin Maret 2014 bertambah sekitar 110.000 orang menjadi 28,28 juta orang, naik 0,39% dari periode yang sama tahun lalu 28,17 juta orang.

Meskipun demikian, BPS mencatat tren tingkat kemiskinan sejak 2009 hingga saat ini menunjukkan penurunan. Meski tipis, tingkat kemiskinan periode Maret 2014 sebesar 11,25% atau lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu 11,36%.

Deputi Statistik Sosial BPS Wynandi Imawan mengatakan kondisi cuaca yang tidak baik pada awal tahun ini membuat waktu masa tanam bergeser. Menurutnya, kondisi tersebut menyebabkan lapangan kerja pada waktu masa tanam tersebut berkurang.

“Pada akhirnya, warga [buruh tani] yang biasa memiliki pekerjaan menanam menjadi tidak ada. Hal ini berdampak terhadap melemahnya daya beli. Alhasil, warga itu tergolong memiliki rata-rata pengeluaran di bawah garis kemiskinan,” ujarnya di Gedung BPS, Selasa (1/7/2014).

Meski tidak memberikan data secara detail, dia menuturkan tambahan 110.000 warga miskin tersebut tidak seluruhnya disumbang dari sektor pertanian. Walaupun demikian, penyusutan kesempatan kerja berandil besar terhadap penambahan warga miskin tersebut.

Wynandi menilai penambahan warga miskin tersebut disebabkan adanya perpindahan dari penduduk rentan miskin ke penduduk hampir miskin. Menurutnya, jumlah warga hampir miskin selalu naik turun selama ini.

“Selama ini, warga hampir miskin banyak keluar masuk menjadi warga miskin karena bergantung terhadap pergerakan inflasi atau bantuan pemerintah. Meskipun begitu, kesejahteraan warga miskin saat ini terus meningkat, tuturnya.

Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) mengungkapkan rata-rata pengeluaran perkapita perbulan penduduk miskin pada periode Maret 2013, dibawah Rp271.626. Kemudian, angka garis kemiskinan tersebut naik 11,45% menjadi Rp302.735 pada Maret 2014.

BPS mencatat peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan dengan komoditas lainnya. Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan Maret 2014 mencapai 73,54%.