Bisnis.com, JAKARTA – Advisor GIZ Clean Air for Smaller Cities Indonesia Anissa S. Febrina mengatakan pertumbuhan kota-kota berkembang dengan tujuan mengejar ekonomi masih bergantung pada konsumsi energi untuk kendaraan dan industri.
Menurutnya, proyek transportasi harus mengkampanyekan kepada publik mengutamakan penggunaan bahan bakar rendah sulfur. Sebagai negara terbesar di ASEAN, tambahnya, Indonesia dinilai mampu memiliki komitmen memegang kendali mengurangi pencemaran udara.
“Investasi pada transportasi massal seperti MRT, kereta, dan transportasi publik lainnya merupakan logika sehat karena biaya negara tidak besar dibandingkan dengan subsidi energi,” ujar Anissa, di Jakarta, Jumat (27/06/2014).
GIZ CASC, lebih lanjut katanya, telah menjadikan Kota Palembang dan Kota Surakarta terpilih sebagai kota-kota percontohan termasuk dengan 12 kota di kawasan Asia Tenggara lainnya.
“Kami bersama Kementerian LH berkomitmen melakukan rencana aksi udara bersih agar kota-kota dapat menindaklanjuti temuan inventarisasi emisi untuk menurunkan emisi masing-masing daerah.”