Bisnis.com, JAKARTA— PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) meresmikan pembangunan proyek fasilitas pemampatan gas (gas compressing facility), fasilitas transportasi dan decompressing CNG di Gresik, Jawa Timur.
Acara groundbreaking dilaksanakan di CNG Plot Plan PJB Unit Pembangkitan Gresik pada Rabu (25/6/2014). Proyek ini nantinya akan mengangkut CNG dari Gresik ke Lombok dengan menggunakan CNG Vessel atau yang lebih dikenal Marine CNG Transportation dengan kemampuan mengangkut sebanyak 23 juta kaki kubik (MMCSF).
Kepala Divisi Gas dan BBM PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan proyek CNG plant mampu menampung gas 20 hingga 25 MMSCFD. Proyek tersebut memberikan potensi penghematan bagi perseroan.
Pembangkit sebelumnya menggunakan BBM ketika beban puncak dapat dikonversi dengan gas.
“Penghematan dihitung dari selisih harga minyak dan harga gas sebesar US$15 dikalikan 20.000 MMBTU per hari,” katanya, Kamis (26/6/2014).
General Manager Unit Induk Pembangunan (UIP) VIII Wiluyo Koesdwiharto menjelaskan fasilitas tersebut memiliki kemampuan pemampatan gas hingga mencapai 250 barg. Menurutnya, pasokan itu mampu melayani beban puncak di Lompok selama lima jam per hari untuk 4 hari.
"Saat ini, Lombok masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Proyek tersebut menjadi terobosan dimana gas yg dihasilkan berlebih dari suatu daerah, bisa dibawa ke tempat lain,” ungkapnya.
Selain itu, CNG dimungkinkan akan dibawa ke Sulawesi dan daerah Indonesia Timur lainnya jika pasokan gas masih bersisa.
Rencananya, proyek CNG Gresik ditargetkan akan beroperasi pada April 2015, sedangkan CNG Lombok dan CNG Vessel beroperasi pada Mei 2016. CNG plant merupakan usaha PLN dan anak perusaha untuk melakukan efisiensi pemakaian gas dengan cara pemampatan atau kompresi gas pada saat kebutuhan pembangkitan rendah.