Bisnis.com, JAKARTA—Badan Anggaran (Banggar) DPR memperkirakan target pertumbuhan ekonomi 5,5% pada tahun ini cukup realistis seiring pemangkasan belanja kementerian dan lembaga (KL) menjadi Rp43 triliun, dari sebelumnya Rp100 triliun.
Anggota Banggar DPR Satya Yudha mengatakan usulan awal pemerintah dalam memangkas belanja KL sebesar Rp100 triliun terlampau tinggi. Alhasil, jaminan pertumbuhan ekonomi 5,5% pada tahun ini menjadi tidak mungkin tercapai.
“Usulan awal pemotongan belanja itu gila-gilaan, dan tidak realistis dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi APBN-Perubahan 2014. Makanya, kita exercise untuk mengurangi besaran pemotongan belanja itu,” ujarnya di Gedung DPR, Rabu (18/6/2014).
Dalam pemangkasan belanja KL tersebut, Satya menuturkan belanja yang dipangkas merupakan belanja yang tidak banyak berdampak dalam memacu pertumbuhan ekonomi, misalnya belanja modal KL. Alhasil, target pertumbuhan 5,5% menjadi realistis.
Sebelumnya, DPR meminta kriteria pemotongan anggaran kementerian/lembaga dari pemerintah ditambah, yakni tidak boleh memangkas belanja modal karena dapat memberikan efek berganda, misalnya dalam penyerapan tenaga kerja.