Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Penggiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (Apmeti) mengatakan hanya mainan edukasi yang mengalami lonjakan penjualan selama masa libur sekolah dan Idulfitri.
Ketua Umum Apmeti Danang Sasongko mengatakan kenaikan penjualan ini disebabkan oleh faktor orang tua yang mulai sadar dalam memilih mainan untuk anaknya.
“Lonjakannya bisa mencapai 50% untuk mainan edukasi, sementara yang lain hanya berkisar 20%,” katanya, Selasa (17/6/2014).
Lonjakan pada masa liburan mendatang diproyeksikan mencapai 30% atau menjadi 31.200-an pieces, sedangkan pada bulan biasanya penjualan hanya berkisar 24.000 pieces.
“Puncak dari penjualan adalah sewaktu liburan, walau penjualan bulan-bulan sebelumnya lesu bisa saja penjualannya melonjak sewaktu liburan mendatang,” tukasnya.