Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelni (Persero) mengatakan maskapai pelayaran terbesar di Indonesia itu akan menjual tiga dari 32 kapalnya, agar mampu menekan kerugian perusahaan.
Di antara kapal penumpang yang akan dijual itu KM Kerinci, yang pernah menjadi kebanggaan PT Pelni pada dasawarsa '80-an.
Kapal penumpang kelas Kerinci (sekitar 3.700 ton bobot mati) itu dibeli dalam keadaan "gress" alias baru sama sekali dari galangan kapal di Hamburg, Jerman.
Direktur Utama PT Pelni (Persero) Sulistyo Hardjito mengatakan tiga kapal yang dijual itu sudah tidak beroperasi sejak setahun lalu.
"Perseroan menjadi inefisien karena masih harus mengeluarkan biaya perawatan dan beban gaji pegawai jika mempertahankan tiga kapal itu," ujarnya setelah rapat pimpinan BUMN di Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Langkah meningkatkan efisiensi menjadi prioritas masa kepemimpinan Hardjito, yang enggan merinci lebih jauh berapa harga jual kapal-kapal itu.
Sebelum ketiga kapal penumpang itu, PT Pelni juga telah menghibahkan kapal-kapal penumpang-kargo kelas Kerinci ini kepada TNI AL, yaitu KM Kambuna (menjadi KRI Tanjung Nusanive-973) dan KM Rinjani (KRI Tanjung Fatagar-974). Keduanya diubah menjadi kapal militer kelas angkut personel.