Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintahan Baru Perlu Seimbangkan Properti dengan Perumahan Rakyat

Pemerintahan baru yang terpilih pascapemilu diharapkan mampu menyeimbangkan pembangunan sektor perumahan rakyat dan properti komersial.
Perumahan rakyat. Perlu diseimbangkan dengan proyek properti/Bisnis
Perumahan rakyat. Perlu diseimbangkan dengan proyek properti/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA-- Pemerintahan baru yang terpilih pascapemilu diharapkan mampu menyeimbangkan pembangunan sektor perumahan rakyat dan properti komersial.
 
Associate Director Consultancy and Research Knight Frank, Hasan Pamudji mengatakan pemerintah yang terpilih nanti diharapkan mampu membuat terobosan bagi sektor penyediaan papan secara umum.
 
Menurutnya, terobosan itu terutama diarahkan bagi beberapa permasalahan yang selama ini mengadang, seperti soal penyediaan lahan, regulasi, dan terkait perizinan.
 
"Beberapa pembebanahn selama ini terkendala aturan yang saling berbenturan. Misalnya, soal kepemilikan properti oleh asing, yang tidak jalan," ujarnya kepada Bisniss, Senin (9/6/2014)
 
Dia menjelaskan terobosan itu harus mampu menyeimbangkan pemenuhan hak masyarakat dalam hal perumahan rakyat dengan dukungan pemerintah bagi pihak swasta dalam menggerakkan sektor properti komersial sebagai salah satu pilar sektor riil.
 
Hasan mencontohkan permasalahan lahan yang sudah umum terjadi di negara manapun.
 
Alot dan sulitnya penyediaan lahan bagi perumahan rakyat menjadi masalah pelik yang harus dipecahkan pemerintah baru.
 
Namun, lanjutnya, pemerintah juga perlu menjaga penyediaan lahan bagi pengembangan properti komersial.
 
"Selain itu, pemerintah juga pemerintah perlu memerhatikan harga properti. Jangan sampai rakyat kecil semakin tidak mampu," jelasnya.
 
Oleh karena itu, Hasan menuturkan pemerintah baru membutuhkan sebuah perencanaan jangka panjang untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
 
"Misalnya dengan menggenjot infrastruktur yang baik, sehingga pemerataan penduduk bisa dilakukan. Dan bisa menjaga konflik kepentingan bisnis dan perumahan rakyat," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper