Bisnis.com, JAKARTA – Bank Dunia perwakilan Indonesia mendesak Indonesia untuk memprioritaskan pembangunan struktur. Pasalnya, segala aktivitas pembangunan amat bergantung pada kualitas infrastruktur.
Ekonom World Bank perwakilan Indonesia, Sjamsu Rahardja menekankan pentingnya Indonesia membangun infrastruktur, terutama yang berkaitan dengan energi dan logistik.
“Ini PR (pekerjaan rumah) terbesar kita. Kita tidak bisa bicara insentif, substitusi impor, dan sebagainya kalau infrastrukturnya tidak memadai,” kata Sjamsu di Jakarta, Senin (9/6/2014).
Data World Bank menunjukkan Indonesia mengalokasikan 2%-2,5% dana dalam PDB untuk pembangunan infrastruktur. Menurut Sjamsu, angka yang ideal adalah 4,5%. Adapun China dan Vietnam mengalokasikan 7% dari PDB mereka untuk membangun infrastruktur.
Selain aspek infrastruktur, World Bank menggarisbawahi beberapa kebijakan yang harus menjadi perhatian pemerintah yaitu reformasi kebijakan makroekonomi dan fiskal untuk menggenjot pertumbuhan jangka panjang, dan membuka lebar perdagangan dan investasi yang dapat memaksimalkan fungsi pasar dan industri