Bisnis.com, JAKARTA—Pernyataan Dirjen Pajak Ahmad Fuad Rahmany yang menyerah untuk memenuhi target penerimaan pajak tahun ini—meskipun sudah dipangkas Rp55 triliun melalui APBNP 2014—disesalkan karena akan mendemotivasi jajarannya untuk bekerja lebih giat dan bersemangat.
Anggota Banggar DPR Dolfie OFP mengingatkan pada saat pembahasan APBNP 2014 pun, beberapa anggota DPR sebenarnya tidak menginginkan pemangkasan target pajak sampai Rp55 triliun. Alasannya, pemangkasan penerimaan pajak ini akan semakin membebani pemerintahan yang akan datang.
“Nanti akan kami tanyakan soal shortfall itu. Ingat, pemangkasan ini sudah yang terbesar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Waktu krisis tahun 2000-an saja tidak ada pemangkasan sebesar itu. Nah, apakah masa saat ini sama dengan krisis tahun 2000-an,” ujarnya di Jakarta, Kamis (5/6).
Sebelumnya, Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengatakan otoritas pajak telah mengeluarkan segala cara guna mengejar target penerimaan pajak. Akan tetapi, target pertumbuhan ekonomi yang meleset, membuat Ditjen Pajak juga kesulitan mengejar target penerimaan.
“Ya sudah kami tetap kerja seperti biasa. Sama kaya tahun lalu, tahun ini juga akan shortfall lagi karena tidak ada perubahan. Ini udah pasti shortfall. Kita sudah lakukan segala macam cara, tapi memang tetap shortfall,” ujarnya.
Fuad mengaku Ditjen Pajak memprediksi shortfall pajak tahun ini mencapai Rp90 triliun. Kendati demikian, pemerintah hanya memangkas target penerimaan pajak sebesar Rp54,91 triliun. Alhasil, Ditjen Pajak harus bekerja keras mengejar sisanya, sebesar Rp35,1 triliun.
Dalam RAPBN-P 2014, pajak penghasilan (PPH) nonmigas dipangkas Rp28,26 triliun, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dipangkas Rp17,37 triliun, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dipangkas 8,97 triliun, dan pajak lainnya dipangkas Rp0,31 triliun.
“Saya bilang target penerimaan pajak 2014 itu akan shortfall hingga Rp90 triliun. Tapi yang dipotongnya cuma setengahnya. Kami akan kejar itu, tapi enggak janji. Yang jelas, cerita mencapai target penerimaan pajak itu enggak ada,” tuturnya.