Bisnis.com, SURAKARTA - Kebutuhan pendanaan pengembangan pelabuhan di Indonesia hingga 2030 diperkirakan mencapai US$47 miliar.
Jumlah itu telah dihitung berdasarkan sebaran di enam koridor ekonomi dimana Indonesia memiliki total 1.240 pelabuhan terdiri dari 33 pelabuhan utama, 217 pelabuhan pengumpul dan 990 pelabuhan pengumpan. Sebanyak 1.200 pelabuhan ada di wilayah Indonesia timur, sisanya pelabuhan utama di Sumatra dan Jawa.
Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kemal Heryandri mengatakan enam koridor ekonomi meliputi koridor Sumatra, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua.
"Berdasarkan enam koridor ekonomi, maping kebutuhan pendanaan hingga 2030 diperkirakan sebesar US$47 miliar," katanya dalam paparan Vice Ministerial Level Meeting in Transportation Indonesia-Japan, Sabtu (31/5).
Dalam masterplan pengembangan induk pelabuhan, Kemenhub akan fokus pada 914 pelabuhan khusus yang menitikberatkan untuk kepentingan terminal kargo yang mengangkut 11 komoditas utama seperti batubara, minyak bumi dan gas, hasil perkebunan, hasil laut, sektor pariwisata, industri dan lainnya.
Kemal memastikan masterplan pengembangan terminal kargo menjadi salah satu fokus hingga 2030, mengingat potensi lonjakan kargo mencapai 2114 juta ton 15 tahun mendatang dari sejumlah 1122 juta ton pada 2012.