Bisnis.com, BEKASI - Sejumlah petani di Kota Bekasi mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi jenis urea dan ZA sejak pekan lalu yang mengakibatkan masa tanam kedua tahun ini terancam mundur.
Salah seorang petani di Bekasi Utara Udin mengatakan kelangkaan pupuk bersubsidi terjadi dalam 3 pekan terakhir. Pihaknya khawatir memasuki musim tanam kedua bisa terhambat lantaran petani susah mendapatkan pupuk.
“Memasuki masa tanam tahun ini, kebutuhan pupuk meningkat. Namun pasokan tidak ada. Hal ini yang membuat kami resah,” papar dia, Rabu (21/5/2014).
Udin mengatakan pasokan pupuk urea di sejumlah agen di Kota Bekasi nyaris tidak ada. Jika pun ada pupuk yang dibutuhkan petani, katanya, agen menjual pupuk di atas harga eceran tertinggi (HET) atau tiga kali lipat dari harga normal.
Dia mencontohkan harga pupuk bersubsidi yang dijual dipasaran dengan kondisi normal berkisar Rp4.000/kg. “Namun adanya kelangkaan ini, pupuk bersubsidi per kilogram bisa mencapai Rp10.000-Rp12.000,” ujar Udin.
Menurutnya, kebutuhan pupuk untuk 1 hektar sawah yakni 300 kg untuk sekali pemakaian. Padahal dalam sekali tanam, membutuhkan dua kali pemupukan. “Saya tidak tahu apa yang menyebabkan kelangkaan [pupuk] ini,” ujarnya.
Petani lainnya Jannah mengatakan kelangkaan pupuk subsidi bisa menghambat proses masa tanam kedua yang mestinya dilakukan pada pekan ini. Dengan kondisi tersebut, Jannah meminta kepada Pemkot setempat untuk menyediakan pupuk subsidi.
“Semua tergantung dari Pemkot. Dari agen pupuk distribusinya tergantung pasokan pupuk dari pemerintah,” ujarnya.