Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Defisit, Bansos Dipangkas

Pemerintah siap memangkas belanja bantuan sosial Rp18,6 triliun dari pagu dalam APBN 2014 senilai Rp91,8 triliun sebagai bagian penghematan belanja kementerian/lembaga untuk mengerem pelebaran defisit anggaran.nn
Menteri Keuangan M. Chatib Basri /Antara
Menteri Keuangan M. Chatib Basri /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah siap memangkas belanja bantuan sosial Rp18,6 triliun dari pagu dalam APBN 2014 senilai Rp91,8 triliun sebagai bagian penghematan belanja kementerian/lembaga untuk mengerem pelebaran defisit anggaran.

Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengatakan pemerintah pada dasarnya tidak keberatan terhadap usulan pemangkasan bansos yang oleh sebagian kalangan dinilai menyimpan potensi penyelewengan.

Kemenkeu, lanjutnya, berencana memotong program-program nonpokok alias di luar program bantuan operasional sekolah (BOS), bantuan siswa miskin (BSM), program keluarga harapan (PKH), program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM), penerima bantuan iuran (PBI) dan cadangan bencana alam.

Dalam catatan Bisnis, program bansos nonpokok tersebar di banyak kementerian. Sebagai contoh, program fasilitasi pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat di Kementerian Dalam Negeri, program kerukunan hidup beragama di Kementerian Agama dan program pengelolaan tanaman serealia di Kementerian Pertanian.

"Hanya Rp18,6 triliun ini yang sifatnya on call. Ini yang berpotensi menimbulkan masalah karena sifatnya ad hoc. Kami juga berpikir ini untuk dipotong," kata Chatib, Kamis (22/5/2014).

Pemangkasan itu, lanjutnya, akan masuk ke dalam program penghematan belanja K/L Rp100 triliun yang ditetapkan pemerintah melalui Inpres No 4/2014 tentang Langkah-Langkah Penghematan Dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper