Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum memastikan target rencana strategis tidak akan tercapai, menyusul rencana pemotongan anggaran Rp22 triliun.
Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Hediyanto W. Hussaini mengatakan pemotongan anggaran tersebut sangat besar dan berat bagi kementerian.
"Ini besar sekali. Kalau Rp3-Rp5 triliun mungkin masih mudah, tapi ini banyak sekali," ujarnya, Selasa (21/5/2014).
Akibat besarnya angka tersebut, kementerian katanya, tidak dapat mengandalkan sisa lelang sebagai penghematan. Pasalnya, sisa lelang biasanya hanya 5% dari total anggaran yang ada.
Hediyanto menuturkan untuk menyusun alternatif pos dan proyek yang akan dicoret dalam penghematan tersebut, kementerian akan mendahulukan proyek-proyek yang belum tender.
Kemudian, proyek yang kontraknya belum ditandatangani, proyek baru yang prioritasnya rendah meskipun tahunan, dan proyek multiyears.
"Yang tahun jamak ini kita reschedule. Kontraknya masih sama tapi scope pekerjaannya dikurangi karena disesuaikan dengan dana yang ada," papar Hediyanto.