Bisnis.com, JAKARTA—Indonesian Petroleum Association (IPA) mengungkapkan Indonesia membutuhkan tiga kali lipat dari level aktivitas eksplorasi saat ini untuk menutup kesenjangan permintaan dan persediaan migas pada 2025.
Presiden IPA Lukman Mahfoedz mengatakan kesenjangan antara permintaan dan persediaan migas dapat melebihi 2 juta barrels of oil equivalent per day (BOED) pada 2025. Pasalnya, konsumsi energi diprediksikan akan bertambah tiga kali lipat menjadi 7,7 juta BOED pada 2025.
“Kita membutuhkan tiga kali lipat level aktivitas eksplorasi saat ini untuk menutup 50% dari kesenjangan permintaan dan persediaan pada 2025,” katanya usai membuka acara IPA Conference and Exhibition ke-38 di Jakarta Convention Centre, Rabu (21/5/2014).
Dia menjelaskan struktur geologi saat ini semakin kompleks yang menyebabkan jumlah penemuan migas semakin berkurang. Menurutnya, rata-rata ukuran penemuan pun kecil untuk Indonesia dibandingkan negara lain.
“Rata-rata 8 juta BOE per penemuan dibandingkan dengan 20-35 juta BOE per penemuan di negara-negara Asia Tenggara yang lain,” ujarnya.
Berdasarkan laporan yang terbit baru-baru ini, cadangan yang tersebar di beberapa lokasi, sekitar 75% berada di lepas pantai (laut dangkal dan laut dalam) Indonesia Timur. Sementara sebanyak 85% didominasi oleh gas.
“Karena itu, pengembangan potensi cadangan migas membutuhkan teknologi tinggi, investasi dalam jumlah besar, serta sumber daya manusia yang kompeten,” katanya.