Bisnis.com, JAKARTA - Untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia ke Madagaskar, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan KBRI di Antananarivo berpartisipasi dalam Foire International de Madagascar (FIM) 2014 yang berlangsung pada 15-18 Mei di Forello Expo Tanjombato, Antananarivo, Madagaskar.
“Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini diharapkan dapat menjadikan produk Indonesia lebih dikenal oleh konsumen Madagaskar pada khususnya dan Afrika pada umumnya,” jelas Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak.
Produk-produk yang ditampilkan dalam pameran tersebut, antara lain automotive, building and interiors, food, kitchen and hotel supplies, IT/telecom/electronics, industrial and machinery, consumer and household, medical and healthcare, printing and packaging, serta plastic and rubber.
FIM diselenggarakan setiap tahun dan pada tahun ini ditargetkan akan dikunjungi lebih dari 50.000 orang serta diikuti oleh berbagai perusahaan dari berbagai negara.
Perusahaan Indonesia yang berpartisipasi pada pameran ini yaitu PT. Dua Kelinci (produkmakanan/kacang), PT. Tjiwi Kimia (kertas dan produk kertas), PT. Madero Internasional (rumahkayu), PT. Aica Indria (lem), PT. Damarwangi (alarm danproduk IT), PT. Bina Karya Prima (cooking oil, margarine, sabun), PT. Indofood, PT. Semestaraya Abadijaya, PT. Inkor Bola Pacific, PT. Dirgantara Indonesia (pesawatterbang), serta PT Gajah Tunggal (ban mobil).
Menurut Nus, Pameran dagang internasional FIM 2014 merupakan sarana yang baik untuk mempromosikan produk lndonesia di kawasan Afrika. Madagaskar merupakan pasar yang memiliki peluang bagus untuk produk Indonesia.
Tercatat sebanyak 30 orang Madagaskar per bulan yang berkunjung ke Indonesia untuk mencari produk-produk Indonesia seperti minyak goreng, sabun, pakaian, dan mi instan.
Selain itu, Madagaskar juga telah melakukan penjajakan untuk pembelian dua unit pesawat NC212 dari PT. Dirgantara Indonesia pada 2013.
“Hubungan historis yang panjang antara Indonesia dan Madagaskar diharapkan menjadi salah satu pemantik bagi para pelaku usaha Madagaskar guna menjajaki kerja sama dengan para pelaku usaha dari Indonesia,” ujar Nus.
Hal ini tercatat pada sejarah bahwa sebagian penduduk Madagaskar ada yang berasal dari Kepulauan Nusantara yang bermigrasi ke sana beberapa abad yang lalu.
Total perdagangan Indonesia dengan Madagaskar pada tahun 2013 tercatat sebesar US$ 78,59 juta dengan rincian ekspor sebesar US$ 68,08 juta dan impor sebesar US$ 10,5 juta.
Produk ekspor utama Indonesia ke Madagaskar meliputi palm oil, sabun, mie instan, asam lemak untuk industri, kertas, dan vaksin. Sedangkan Madagaskar memasok beberapa produknya ke Indonesia antara lain essential oil, vanili, kemeja (produk tekstil), kacang-kacangan, serat kelapa, dan koral.