Bisnis.com, BEKASI - PT Jababeka Tbk (KIJA) memproyeksikan penjualan pada tahun ini di level Rp3 triliun atau tumbuh 11,1% daripada tahun sebelumnya Rp2,7 triliun, seiring dengan pertumbuhan kawasan industri akibat aliran modal masuk langsung atau FDI.
Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA mengatakan proyeksi pertumbuhan tahun ini didorong oleh pertumbuhan organik di Cikarang. Maksudnya adalah pertumbuhan kawasan industri akibat Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk pada kuartal IV pada 2010 hingga 2012. Dimana hal itu berimbas pada segmen bisnis lainnya seperti residential dan komersial serta jasa infrastruktur yg disediakan oleh Jababeka.
“Dan kami optimis jika pemilu lancar maka FDI akan kembali masuk ke Indonesia,” ujar Muljadi.
Selain itu, kata dia, segmen residential dan komersial mengalami peningkatan marketing sales sejak diluncurkannya Jababeka Residence, sebutan dari PT Grahabuana Cikarang (anak usaha PT Jababeka Tbk) yang fokus pada pengembangan residential dan komersial.
Salah satu upayanya adalah menggandeng PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PIR) untuk mengembangkan kawasan terpadu atau mixed used development berkelas di kawasan Jababeka. Proyek tersebut meliputi pusat perbelanjaan, convention hall, hotel berbintang, apartemen dan perkantoran. Proyek tersebut akan dibangun di kawasan seluas 16 hektare dan bersebelahan dengan Jababeka Golf Course.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, keduanya membentuk perusahaan bernama PT Jababeka Plaza Indonesia dan PT Plaza Indonesia Jababeka. Skema kerja sama keduanya berupa penyertaan ekuitas dalam kepemilikan saham masing-masing Jababeka melalui Grahabuana Cikarang dengan porsi 70% dan PIR 30% pada PT Jababeka Plaza Indonesia. Sedangkan di PT Plaza Indonesia Jababeka, kepemilikan saham PIR sebagai mayoritas 70% dan Jababeka 30%
“Kemudian dibukanya akses tol baru di KM 34,7 Jakarta-Cikampek juga bisa jadi katalis bagi pertumbuhan residential dan komersial,” ujarnya.