Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai Garuda Indonesia memacu efisiensi dalam pengadaan alat produksinya agar tidak membebani kinerja perseroan.
"Kami berusaha agar beban per unit dari alat produksi tidak naik. Minimal flat," ungkap EVP Business Support Garuda Indonesia M. Ikhsan, Rabu (7/5/2014)
Dia mengungkapka, secara historis Garuda memiliki beban yang flat di satu unit pesawat. "Kalau biaya naik itu terlihat karena produksi naik. Itu bagus karena produktif," tegasnya.
Menurutnya, tantangan menjaga beban operasional di Garuda adalah masalah harga avtur yang mengikuti harga dunia. "Kalau untuk pengadaan alat produksi kami punya tim pengadaan barang yang diukur kinerjanya dengan target efisiensi dan efektivitas," ujarnya.
Sepanjang kuartal I/2014, pendapatan Garuda stagnan, sedangkan kerugian meningkat. Salah satu pemicunya karena kerugian nilai tukar.