Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PIPA PLASTIK, Vinilon Incar Pertumbuhan 20%

PT Rusli Vinilon Sakti, produsen pipa plastik, menargetkan pertumbuhan 20% pada 2015 terhadap realisasi 2014. Pertumbuhan itu seiring dengan prediksi bisnis properti yang terus menggeliat pada tahun mendatang.nn
Permintaan produk pipa bisa terdongkrak apabila kebutuhan untuk rumah, gedung, pusat perbelanjaan, tempat wisata dan perhotelan turut meningkat. /bisnis.com
Permintaan produk pipa bisa terdongkrak apabila kebutuhan untuk rumah, gedung, pusat perbelanjaan, tempat wisata dan perhotelan turut meningkat. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Rusli Vinilon Sakti, produsen pipa plastik, menargetkan pertumbuhan 20%  pada 2015 terhadap realisasi 2014. Pertumbuhan itu seiring dengan prediksi bisnis properti yang terus menggeliat pada tahun mendatang.

Vice President Director PT Rusli Vinilon Sakti Sandy Susanto mengatakan perusahaan Vinilon fokus untuk memproduksi dua tipe pipa yakni pipa polyvinyl chloride (PVC) dan pipa high density polyethylene (HDPE). Menurutnya, dua jenis pipa itu yang sering diminta oleh perusahaan swasta maupun proyek dari pemerintah.

Sandy mengatakan pertumbuhan penjualan produk pipa dari 2003-2009 sekitar 10%. Adapun pertumbuhan yang mencapai puncaknya yakni pada 2010-2012 dimana presentasenya mencapai 20%. Dia melihat pertumbuhan itu ditopang oleh faktor pembangunan yang berkembang pesat ditambah perekonomian domestik saat itu masih stabil.

Selain itu, bunga bank masih rendah sehingga mendorong seseorang untuk meminjam dan berinvestasi di bisnis properti. Sedangkan pertumbuhan pada 2013-2014 sekitar 10%-15%.

“Bisnis kami tak lepas dari pertumbuhan properti. Untuk tahun depan, kami targetkan pertumbuhan bisa kembali seperti pada 2010-2012 yakni 20%,” ujar Sandy kepada Bisnis.com, di Jakarta, Senin (28/4/2014).

Dia mengatakan permintaan produk pipa bisa terdongkrak apabila kebutuhan untuk rumah, gedung, pusat perbelanjaan, tempat wisata dan perhotelan turut meningkat.

Sandy melihat sebelum rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), banyak pengusaha yang berlomba untuk mendirikan properti, apartemen dan perhotelan.

“Setiap pembangunan pasti membutuhkan pipa. Nah, dari fluktuasi pertumbuhan sektor properti akan berpengaruh pada pertumbuhan pada produk kami,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper