Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POLA INVESTASI BERUBAH, Serapan Tenaga Kerja Melemah

Melemahnya penyerapan tenaga kerja di sektor industri Tanah Air diprediksi akan terus berlansung sepanjang tahun menyusul pola perubahan investasi di Tanah Air.
Melemahnya penyeraan tenaga kerja tersebut, jelasnya, juga dilatarbelakangi oleh kurang matching-nya kebutuhan industri dengan kompetensi tenaga kerja di Tanah Air. /bisnis.com
Melemahnya penyeraan tenaga kerja tersebut, jelasnya, juga dilatarbelakangi oleh kurang matching-nya kebutuhan industri dengan kompetensi tenaga kerja di Tanah Air. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Melemahnya penyerapan tenaga kerja di sektor industri Tanah Air diprediksi akan terus berlansung sepanjang tahun menyusul pola perubahan investasi di Tanah Air.

Sekretaris Jenderal Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Abdul Wahab Bangkona mengatakan prediksi tersebut lantaran minimnya investasi industri padat karya di Tanah Air. Hal itu, menyebabkan tumbuhanya investasi tidak berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja.

Menurut Wahab, hanya beberapa sektor—terutama jasa—yang menjadi penopang utama penyerapan tenaga kerja. “Investasi pada 2014 mengarah ke padat modal yang tidak banyak menyerap tenaga kerja,” katanya kepada Bisnis.com, Minggu (27/4/2014).

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penananaman Modal (BKPM) yang dikutip kemenakertrans, penyerapan tenaga kerja pada triwulan I/2013 hanya 260.156 orang atau turun drastis dari penyerapan periode yang sama pada 2013 yang mampu mencapai 361.924 orang.

Saat ini, tuturnya, investor sudah memilih menginvestasikan modalnya untuk industri padat modal lantaran upah di Indonesia sudah tidak murah lagi. “salah satu penyebab investor padat karya menghindar dari Indonesia adalah upah.”

Melemahnya penyeraan tenaga kerja tersebut, jelasnya, juga dilatarbelakangi oleh kurang matching-nya kebutuhan industri dengan kompetensi tenaga kerja di Tanah Air, seperti halnya, kuatnya investasi pertambangan di kawasan Indonesia timur tidak dibarengi oleh ketersediaan tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper