Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Pastikan Bandara Karawang Tetap Jalan

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan pembangunan Bandara Karawang, Jawa Barat tetap berjalan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan pembangunan Bandara Karawang, Jawa Barat tetap berjalan.  

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S. Gumay menyatakan perkembangan pembangunan Bandara Karawang saat ini masih pada tahap komunikasi dengan intansi terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan Pemerintah Daerah Jawa Barat.

"Karawang masih komunikasi. Itu masih perlu surati soal tata ruang. Masih proses terus," ujar Herry, Kamis (24/4/2014).

Menurutnya, sampai saat ini pihaknya masih menunggu kesepakatan dari lembaga-lembaga tersebut terkait Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) bandara yang menghabiskan dana investasi mencapai mencapai hingga Rp65 triliun itu. "Harus disepakati dulu semuanya. Harus ada Pemda dan Kemen PU," ucapnya.

Direktur Bandar Udara Perhubungan Udara Kemenhub Bambang Cahyono memastikan pembangunan Bandara Karawang berjalan beriringan dengan pengembangan Bandara Soekarno Hatta.

Menurutnya, kapasitas bandara di Soetta saat ini sudah mencapai 62 juta penumpang. Total maksimum, dia memprediksi hanya mencapai 70 juta penumpang saja.

Kondisi itu membuat kebutuhan bandara alternatif seperti Bandara Karawang saat ini sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang masa mendatang.

"Soetta jalan, dan Karawang masih jalan," ucapnya.

Dia menjelaskan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Kemen PU terkait tata ruang pada pekan lalu. Hingga kini, Kemenhub masih menunggu kabar balasan dari Kemen PU. Selain itu, imbuhnya, pihak Jepang pun telah melakukan pembuatan foto udara di daerah tersebut.

"Laporan terakhir masih seperti itu, tapi kan tim dari Jepang sedang membuat foto udara dari daerah situ," ucapnya.

Di sisi lain, katanya, Kemenhub juga masih menunggu persetujuan dari Kementerian Kehutanan dan PT Perhutani yang merelakan lahannya di daerah tersebut digunakan sebagai untuk pembangunan bandara. "Prinsipnya bisa [digunakan]. Tapi Kemenhub akan ganti luas lahan  hutan yang sama. Itu bisa dilakukan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper