Bisnis.com, SEMARANG - Kepala Dinas Prindustrian dan Perdagangan Jateng Petrus Edison Ambarura mengatakan selain SVLK, IKM perlu melakukan penerapan sistem manajemen kerja yang baik untuk mendukung produksi.
Menurutnya, SVLK berlaku mandatory sehingga pengusaha perlu menerapkannya untuk mendorong kemajuan usaha.
“Selain itu, melalui administrasi bahan baku yang rapi, diharapkan membantu proses pengurusan SVLK,” katanya di Semarang, Senin (21/4/2014).
Pembuatan SVLK membutuhkan dana minimal Rp20 juta hingga Rp60 juta, sehingga memberatkan bagi kalangan industri kecil menengah (IKM). Pada kondisi ini subsidi diharapkan bisa membantu meringankan beban pengusaha.
Ketua asosiasi mebel kayu dan rotan Indonesia (Amkri) Jateng Bernardus Arwin menilai subsidi pemerintah kepada IKM mebel dan furnitur cukup relevan. Pasalnya, sebagian besar industri membeli kayu dari Perhutani untuk berproduksi.