Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Hasil Perikanan Januari-Februari 2014 Capai US$667,60 Juta

Ekspor hasil perikanan sepanjang Januari-Februari 2014 tercatat naik 9,8% dalam volume menjadi 200.801 ton dan meningkat 16,1% dalam nilai menjadi US$667,60 juta dari periode yang sama pada 2013.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Ekspor hasil perikanan sepanjang Januari-Februari 2014 tercatat naik 9,8% dalam volume menjadi 200.801 ton dan meningkat 16,1% dalam nilai menjadi US$667,60 juta dari periode yang sama pada 2013.

Saut P. Hutagalung, Direktur Jenderal Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan  mengatakan, jika dilihat menurut produk, maka penaikan yang cukup signifikan dialami oleh udang yang secara nilai naik, 49,5% menjadi US$284,8 juta.

“Selain itu, secara volume, ekspor produk udang juga menanjak 23,5% menjadi 27.911 ton,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (16/4/2014).

Sementara itu, nilai ekspor rajungan juga meningkat 14% pada Januari hingga Februari 2014 dari periode yang sama 2013, menjadi US$62,6 juta. Adapun, dari sisi volume, mengalami penurunan 3,8% menjadi 5.271,5 ton.

Lebih lanjut, rumput laut menyusul dengan penaikan nilai ekspor sebanyak 29% menjadi US$35,1 juta sepanjang Januari hingga Februari tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama 2013. Dari segi volume, rumput laut mampu naik 2,4% menjadi 27.087 ton.

Menurut Saut, penaikan nilai dan volume produk hasil udang akibat dari anjloknya produksi global. Hal tersebut yang memberi peluang baik bagi produk hasil udang Indonesia. Adapun, hal yang sama juga pada rumput laut.

“Faktor cuaca yang kurang menunjang sejak triwulan ketiga 2013 mengakibatkan banyak gagal panen di Cina, Filipina dan produsen lain,” ungkapnya.

Dia beranggapan, Indonesia sebenarnya juga terdampak oleh cuaca ini, tetapi karena basis produksi Indonesia jauh lebih luas, maka produksi masih cukup banyak. Sementara, untuk rajungan memang peluang meningkatkan ekspor masih terbuka, tetapi bahan baku yang terkendala.

Pihak KKP optimistis mampu mencapai target yang ditetapkan tahun ini senilai US$5,1 miliar. Alasannya, produksi udang yang selama ini menjadi andalan ekspor perikanan, diharapkan terus membaik.

“Strategi peningkatan ekspor 2014 meningkatkan produksi sebagai basis pasokan ekspor, promosi yang makin fokus, penanganan hambatan ekspor lebih efektif, dan makin meningkatkan proses nilai tambah,” tandas Saut.

Sebelumnya, pihak Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (APIKI) sempat menyatakan keluhan terkait minimnya pasokan rajungan dari dalam negeri. Hal tersebut dikhawatirkan dapat membuat impor rajungan bertambah.

Padahal, kans Indonesia untuk mendominasi pasar perikanan dunia sangat besar. Selain ekspor udang yang menjadi andalan sektor perikanan saat ini, terdapat kesempatan besar di produksi daging olahan rajungan (crab meat), yang telah menguasai hampir 80% pasar di AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper