Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diharapkan mempertimbangkan kembali langkah akuisisi PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk. sebab akan memengaruhi upaya pemecahan bagi permasalahan kelangkaan hunian (backlog).
Ketua Umum DPP Persatua Perushaan Realestate Indonesia Eddy Hussy mengatakan para pengembang yang tergabung dalam asosiasi tidak mengharapkan langkah akuisisi itu terjadi.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada jaminan bahwa BTN akan tetap berfokus pada pembiayaan perumahan setelah proses akuisisi.
Padahal, lanjutnya, selama ini fokus perbankan pada bidang perumahan didominasi oleh BTN.
“REI tidak mengharapkan itu terjadi. Kalau diakuisisi seperti apa pembiayaan perumahan? Selama ini BTN 90% memfasilitasi KPR untuk MBR [masyarakat berpenghasilan rendah],” katanya kepada Bisnis, Rabu (16/4/2014).
Eddy menuturkan pemerintah semestinya dapat mempertimbangkan dampak kebijakan akuisisi pada bidang perumahan.
Selain itu, dia mengungkapkan moncernya kinerja BTN selama ini cukup signifikan dipengaruhi oleh sektor perumahan nasional.
Dia berharap pemerintah dapat memberikan jaminan bahwa masih perbankan yang berfokus pada sektor perumahan.
“Pemerintah harus bisa mempertimbangkan untuk mempertahankan bank yang berdiri sendiri an fokus pada bidangnya. Jika tidak ada jaminan kejelasan, kami tidak menginginkan itu,” ujarnya.