Bisnis.com, JAKARTA -- Produk halal Indonesia berhasil meraih transaksi lebih dari US$2 juta pada pameran ke-11 Malaysia Internasional Halal Showcase (MIHAS) 2014 yang berlangsung pada 9-12 April 2014 lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Secara keseluruhan, nilai transaksi dan potensi transaksi Paviliun Indonesia mencapai lebih dari US$ 2 juta. Nilai ini naik signifikan dibandingkan partisipasi tahun lalu sebesar US$ 500 juta,” jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak, Rabu (16/4/2014).
Permintaan produk, lanjut Dirjen Nus, justru datang dari berbagai negara selain Malaysia, seperti Palestina, Singapura, Turki, Korea, Taiwan, Uni Emirat Arab, dan Belgia.
Produk yang banyak diminati buyers adalah kosmetik, kopi, cokelat bubuk, kerupuk, dan bumbu instan.
Produk kosmetik dan busana muslim Indonesia bahkan berpotensi melakukan kerja sama dengan Parkson, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Malaysia, yang tengah berencana mengembangkan segmen pasar konsumen muslim.
Nus juga menyampaikan bahwa pasar produk halal global sedang tumbuh dan cukup menarik minat pelaku industri dunia. Hal ini terlihat dari banyaknya partisipasi peserta internasional, terutama negara non-Muslim pada MIHAS tahun ini.
Peningkatan permintaan produk halal antara lain disebabkan jumlah penduduk muslim yang saat ini mencapai 2 miliar atau 23% dari seluruh penduduk dunia dan perubahan pola konsumsi dan gaya hidup yang semakin sehat dan higienis, sehingga mendorong produk halal menjadi tren dan semakin dicari.
Paviliun Indonesia terdiri dari 30 stan yang menampilkan 42 perusahaan yang bergerak di bidang makanan, minuman, dan kosmetik halal binaan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koperasi dan UKM.
Paviliun Indonesia kali ini merupakan partisipan perwakilan negara terbesar ke-3 setelah Arab Saudi (44 stan) dan Thailand (40 stan).
Untuk mendukung upaya promosi secara maksimal, KBRI di Kuala Lumpur memfasilitasi dua kegiatan One-On-One Business Matching pada 10 April 2014 lalu, yang dihadiri sekitar 100 buyers potensial dari Malaysia.
Para pelaku usaha kosmetik halal dan pakaian muslim Indonesia juga berkesempatan mempresentasikan produk mereka dengan manajemen Parkson Department Store.
Partisipasi Indonesia pada MIHAS merupakan peluang untuk penetrasi pasar produk halal.
Pada 2013, pangsa pasar produk makanan olahan Indonesia di Malaysia sebesar 14,64% dengan nilai ekspor mencapai RM 1,3 miliar atau sekitar US$ 421,79 juta.
Nilai ini naik 15,45% dibandingkan nilai ekspor tahun sebelumnya.
Nilai ekspor tersebut baru sekitar 4,67% dari seluruh nilai ekspor Indonesia ke Malaysia yang tercatat sebesar USD 9 miliar, sehingga masih memiliki peluang cukup besar untuk ditingkatkan.
Pada 2013, total perdagangan kedua negara sebesar US$ 19 miliar. Indonesia adalah negara sumber impor ke-6 dan negara tujuan ekspor ke-9 bagi Malaysia.
“Sudah saatnya industri halal Indonesia digarap secara serius untuk menangkap pasar dunia yang semakin menjanjikan sekaligus sebagai upaya peningkatan kualitas dan perlindungan pasar di dalam negeri,” pungkas Dirjen Nus.