Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun ke level terendah dalam enam pekan akibat spekulasi bahwa stok minyak Amerika Serikat, sebagai konsumen terbesar dunia, meningkat.
Kontrak dilaporkan turun 0,5% di bursa New York. Sedangkan stok minyak mentah kemungkinan naik 1,5 juta barel pekan lalu atau menguat selama 12 sesi perdagangan dalam 13 pekan, menurut hasil survei Bloomberg News sebelum Lembaga Informasi Energi mengeluarkan data hari ini.
Sedangkan produksi dari Libya tercatat 200.000 barel per hari, menurut juru bicara perusahaan milik negara National Oil Corp. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (15/4/2014).
WTI untuk pengiriman Mei turun 54 sen menjadi US$103,51 per barel di bursa New York Mercantile Exchange dan tercatat US$103,53 pada pukul 09.03 waktu Sydney atau pukul 05.03 WIB. Sedangkan kontrak komoditas naik 0,3% menjadi US$104,05 kemarin atau ditutup dengan harga tertinggi sejak 3 Maret. Sedangkan volume seluruh kontrak tercatat 78% di bawah rata-rata 100 hari.
Brent untuk pembayaran Mei, yang jatuh tempo hari ini, menguat US$1,74, atau 1,6% menjadi US$109,07 per barel di bursa London kemarin. Selisih harga minyak mentah acuan Eropa itu dengan WTI tercatat US$5,02.