Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi ikan hias budidaya sejumlah 1,4 miliar ekor pada tahun ini, naik 35,13% dari realisasi sementara 2013 sebanyak 1,04 miliar ekor.
Restu Yunaidar, Kepala Sub-direktorat Budidaya Ikan Hias Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (KKP) mengatakan, pihaknya optimistis mampu meraih target tersebut karena telah melakukan beberapa program.
“Program utama adalah konsolidasi data. Data produksi tahun ini kami perkirakan bakal lebih besar setelah semua provinsi mengirimkan data yang komprehensif,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (14/4/2014).
Dia membeberkan, pihaknya sedang dalam tahap pengumpulan data produksi. Diharapkan, pada semester I tahun ini, data yang valid bisa segera terbit. Restu menilai, pemahaman pendataan ikan di tingkat daerah masih minim.
Restu menyatakan pihaknya terus melancarkan beberapa program guna menjamin mutu ikan hias agar nantinya produksi bisa diterima pasar luar negeri dengan mudah.
“Salah satunya adalah program Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI),” katanya.
Dirinya menjelaskan, saat ini terdapat 6 Standar Nasional Indonesia (SNI) yang telah diaplikasikan dalam budidaya ikan hias. Adapun, bakal ada beberapa RSNI yang digulirkan dan kemudian dimaktubkan menjadi SNI.
Program lain yang lebih menyasar langsung ke para pembudidaya adalah penyuluhan dan percontohan. Restu menuturkan, anggaran untuk hal tersebut sebesar Rp65 juta per kelompok. Adapun, jumlah kelompok sekitar 4.250.
“Untuk daerah produksi terbesar adalah Jawa Timur, diikuti Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jakarta,” ucapnya.
Restu mengungkapkan Kabupaten Tulungagung di Jawa Timur adalah salah satu sentral produksi ikan hias di Indonesia. Kabupaten tersebut memproduksi lebih dari 55 juta ekor ikan koki setiap tahunnya.
Pembudidaya ikan hias di Kabupaten Tulungagung sebanyak 2.256 RTP (Rumah Tangga Pembudidaya) dengan jumlah pembudidaya 3.396 orang yang terpusat di Kecamatan Sumbergempol, Kedungwaru, Boyolangu, Tulungagung.
Ikan hias hasil budidaya dari Kabupaten Tulungagung menguasai hampir 90% pasar Indonesia dan sebagian sudah diekspor ke negeri tetangga. Salah satu yang dijadikan sebagai maskot yaitu ikan Mas Koki, strain tosa. Selain itu, terdapat produk unggulan lain yang dikembangkan guna memenuhi permintaan pasar.
Sugiarto Budiono, Ketua Komisi Ikan Hias Indonesia (KIHI) mengatakan, target produksi ikan hias yang ditetapkan KKP masih rasional dan bisa dikejar. Alasannya, permintaan ikan hias yang meningkat memacu para pembudidaya.
“Namun, salah satu penghambatnya adalah tren jenis ikan yang laku dan cuaca,” ungkapnya kepada Bisnis.com, Senin (14/4/2014).
Menurutnya, jenis ikan hias yang sedang menjadi tren mampu membuat jenis ikan lain tidak laku. Sementara, kendala cuaca dianggap mempengaruhi produksi budidaya ikan hias, karena di musim penghujan tingkat kematian ikan bisa mencapai 50%.
“Di sisi lain, akibat dari kendala cuaca tersebut kadang membuat harga ikan melambung, dikarenakan stok di pasaran sedikit,” tukasnya.
Produksi Ikan Hias Indonesia | |
Tahun | Jumlah (ribu ekor) |
2011 | 945.376 |
2012 | 938.472 |
2013*) | 1.036.000 |
Sumber: Ditjen Perikanan Budidaya KKP | |
Ket: *) angka sementara |