Bisnis.com, JAKARTA—Walaupun pertumbuhan properti pada awal tahun ini terbukti mengalami perlambatan, broker menilai penjualan tetap berjalan cukup baik seiring dengan berbagai insentif yang diberikan oleh pengembang.
F Suherman, Chief Operating Officer Re/Max Indonesia, mengatakan berbagai faktor penyebab terjadinya pelambatan sebisa mungkin sudah diantisipasi oleh pengembang.
Dia menyatakan penjualan properti pada kuartal I/2014 lalu secara keseluruhan agak lambat. Untuk lokasi-lokasi favorit seperti Serpong, masih menunjukkan permintaan yang cukup bagus.
“Masih banyak properti baru yang diluncurkan di kawasan itu. Pasar di wilayah Tangerang dan Serpong masih tetap bagus. Pasar untuk end-user ataupun investor masih terbilang oke,” ujarnya, Jumat (11/4/2014).
Karena perlambatan yang terjadi, Suherman menuturkan penjualan properti di pasar primer cenderung lebih ramai karena berbagai insentif yang diberikan. Selain itu, untuk memacu penjualan, semakin banyak pengembang yang menjalin kerja sama dengan broker.
Selain berbagai faktor yang telah disebutkan sebelumnya, dia juga menilai peningkatan besaran nilai jual objek pajak (NJOP) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta, turut memengaruhi tingkat penjualan properti di Ibu Kota.