Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitsui Hengkang dari Proyek Pelabuhan Priok, Menhub Berang

Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan berang karena Mitsui & Co mitra pembangunan Pelabuhan New Tanjung Priok di Kalibaru, Jakarta mundur dari proyek tersebut.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan berang karena Mitsui & Co mitra pembangunan Pelabuhan New Tanjung Priok di Kalibaru, Jakarta mundur dari proyek tersebut.

“Mitsui, menurut saya mencari-cari alasan. Katanya tidak ada jaminan. Sudah jelas ada jaminan kok, apa dia tidak percaya sama pemerintah?,” kata Menhub akhir pekan lalu.

Mangindaan menyayangkan langkah yang diambil oleh salah satu perusahaan besar asal Jepang tersebut yang memutuskan mundur di tengah pelaksanaan proyek. Padahal sebelum proyek berjalan, kedua belah pihak baik Mitsui dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II telah membicarakan perjanjian kerja sama pembangunan proyek.

Menhub mengatakan tidak tertutup kemungkinan akan ada langkah hukum yang diambil untuk memperkarakan Mitsui karena mundur dari kerja sama tersebut. Akan tetapi upaya itu harus berlandaskan perjanjian kerja sama.

“Dulu berani tanda tangan kenapa baru sekarang mundur. Ada apa ini,” ujarnya.

Saat ini menurut Menhub, Pelindo II tengah melakukan upaya untuk mencari mitra kerja baru agar pengerjaan proyek itu bisa diselesaikan tepat waktu. Informasi terakhir yang dia peroleh, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyiapkan dukungan melalui anak usaha BUMN yang bekerja sama dengan pihak asing agar menjadi mitra baru Pelindo II.

“Sebagai regulator saya sudah bilang ke Pelindo II untuk melaporkan setiap perkembangan baru terkait rencana itu,” lanjutnya.

Menurutnya mitra baru tersebut harus memenuhi sejumlah persyaratan termasuk persyaratan pasokan dana untuk membiayai proyek tersebut.

Kirnoto, Ketua Serikat Pekerja Pelindo II mengatakan, pihaknya mengetahui aksi angkat kaki Mitsui tersebut. Dia mensinyalir kemunduran mitra yang diharapkan Pelindo II/IPC ikut mendanai proyek pembangunan itu, akibat dari ketidakjelasan rencana kerja pembangunan.

"Mulai dari sering berubah-ubahnya desain pembangunan, kemudian bermasalahnya pembangunan akses jalan karena terhambatnya pembebasan lahan, hingga perhitungan manajemen risiko yang belum lengkap," ujarnya.

Karena itu, dia meminta pemerintah melalui Kemenhub untuk terjun mengevaluasi perkembangan proyek pembangunan itu. Menurutnya proyek New Priok telah melampaui target yang dijadwalkan selesai Desember 2014, sehingga layak untuk disoroti langsung pihak Pusat.

Proyek itu mulai dibangun sejak Desember 2012 lalu oleh PT Pembangunan Perumahan dengan biaya investasi sebesar Rp22,66 triliun untuk pembangunan tahap I. Pelindo II juga telah menetapkan prefered bidder untuk mitra operasional Terminal Peti Kemas pertama, yaitu Mitsui & Co.

Pada tahap pertama, ada tiga terminal peti kemas dan dua terminal produk bahan bakar. Terminal akan dibangun di atas lahan seluas 195 ha dengan penambahn kapasitas 4,5 juta TEUs peti kemas serta 9,4 juta meter kubik produk minyak dan gas. Tergetnya, seluruh terminal tahap I selesai dan beroperasi pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper