Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gap Pendanaan Infrastruktur PU 2010-2014 Capai Rp90,84 Triliun

Dalam rentang 2010-2014 tercatat gap pendanaan untuk pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman sebesar Rp90,84 triliun.n
Pembangunan infrastruktur jalan/Bisnis-Rahmatullah
Pembangunan infrastruktur jalan/Bisnis-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam rentang 2010-2014 tercatat gap pendanaan untuk pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman sebesar Rp90,84 triliun.

Kepala Pusat Kajian Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Guratno Hartono mengatakan kebutuhan dana selama 4 tahun tersebut adalah sebesar Rp419,12 triliun.

"Namun, pada realisasinya hanya Rp328,28 triliun," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (3/4/2014).

Dia menjelaskan adanya gap tersebut, mengisyaratkan betapa pentingnya upaya-upaya yang harus dilakukan dalam rangka mendorong peran swasta dan badan usaha untuk dapat berkontribusi dalam pembiayaan infrastruktur.

Namun demikian, pelibatan pihak-pihak lain di luar pemerintah dalam pembiayaan infrastruktur harus diimbangin dengan kerja sama yang sinergis dan terintegrasi antarpelaku sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.
 
Pasalnya, percepatan pembangunan infrastruktur merupakan hal penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Menurut perhitungan Bank Indonesia, pada 2013 Indonesia hanya mampu mencapai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,78% dari target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,7-7,4%.

Dengan demikian, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 6,6% sangat dibutuhkan upaya yang keras termasuk inovasi dalam hal pembiayaan pembangunan infrastruktur.
 
"Untuk dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut, diperlukan pembiayaan pembangunan infrastruktur minimal 5% dari PDB, atau sekitar Rp2.095,6 triliun," ujar Guratno.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper