Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Larangan Ekspor Perikanan: Indonesia Dirugikan Keputusan Rusia

Larangan ekspor produk perikanan asal Indonesia ke Rusia berpotensi menurunkan nilai ekspor hingga mencapai US$50 juta pada tahun ini.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah diharapkan berkonsolidasi dan bekerja sama dengan pihak Rusia terkait larangan ekspor produk perikanan ke negeri itu.

Larangan ekspor produk perikanan asal Indonesia ke Rusia berpotensi menurunkan nilai ekspor yang bisa mencapai US$50 juta pada tahun ini.

Adanya larangan ekspor produk perikanan asal Indonesia ke Rusia oleh otoritas pengawasan produk perikanan Rusia (Rosselkhoznadzor) sejak 1 Juli 2013, telah mengurangi nilai ekspor produk perikanan Indonesia sebesar US$30 juta pada tahun lalu.

Saat itu Rusia mengeluarkan larangan masuk untuk produk perikanan Indonesia. Hal tersebut dilakukan karena terdapat persyaratan impor yang belum dipenuhi Indonesia. Beberapa di antaranya adalah uji zat radioaktif terkait kandungan nuklir terhadap produk ekspor ikan dan uji bakteri.

Thomas Dharmawan, Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) menyatakan kecewa dengan hasil uji tersebut.

Menurutnya, hasil uji itu tidak merepresentasikan mayoritas pengekspor Indonesia.

“Hanya 7 perusahaan yang diuji dari 168 perusahaan. Bagaimana bisa jadi keputusan penghentian impor oleh Rusia?” katanya, Kamis (27/3/2014).

Menurut Thomas, karena hal itu, para pengusaha kehilangan salah satu pasar prospektif. Dia berharap ada konsolidasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Perdagangan.

Saut P Hutagalung, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beranggapan, kebijakan pelarangan yang sudah hampir satu tahun berlangsung tersebut sangat merugikan pengusaha Indonesia.

"Pihak KKP sudah membahas lewat jalur pemerintah dan pengusaha," kata Saut, Kamis.

Pada April mendatang, otoritas pengawasan produk perikanan Rusia rencananya akan datang untuk melakukan inspeksi terhadap eksportir perikanan ke negara pecahan Uni Soviet tersebut.

“Terkait kedatangan Rusia pada April, kami berharap pada Juni ekspor produk perikanan Indonesia sudah dapat dilakukan lagi,” tutur Saut.

Saut memproyeksikan, jika pada pertengahan tahun ini ekspor produk perikanan sudah dibuka oleh Rusia, potensi kehilangan pendapatannya akan lebih rendah dari tahun lalu, yaitu hanya sekitar US$ 25 juta-US$ 27 juta.

Lebih lanjut, menurutnya, Rusia merupakan salah satu pasar ekspor produk perikanan yang cukup besar.

Rata-rata nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke Rusia mencapai US$50 juta setiap tahun.

Produk perikanan yang diekspor antara lain, tuna, udang dan minyak ikan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Giras Pasopati
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper