Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMAD PET Impor Batal, Pengusaha Mamin Apresiasi Sikap Pemerintah

Pelaku industri makanan dan minuman (mamin) mengapreasi langkah pemerintah yang telah membatalkan penerapan bea masuk antidumping (BMAD) produk poliethylene terephtalate (PET) impor.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Franky Sibarani
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Franky Sibarani

Bisnis.com,JAKARTA - Pelaku industri makanan dan minuman (mamin) mengapreasi langkah pemerintah yang telah membatalkan penerapan bea masuk antidumping (BMAD) produk poliethylene terephtalate (PET) impor.

Seperti diketahui, pemberlakuan BMAD PET bahan baku botol plastik mencuat atas usulan dari tiga perusahaan di bawah Grup Indorama pada 2013. Tiga perusahaan yang menguasai 63% pasar PET dalam negeri itu mengajukan petisi penerapan BMAD PET kepada Komite Anti Dumping Indonesia (KADI). Kemudian KADI mengeluarkan rekomendasi BMAD PET impor berkisar 0-18,8%.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Franky Sibarani mengatakan keterangan resmi pembatalan itu diperoleh berdasarkan pertemuan dengan Kementerian Perdagangan pekan lalu.

“[BMAD PET] Sudah dibatalkan. Kami mendapat penjelasan langsung dari Menteri Perdagangan,” ujar Franky kepada Bisnis, Kamis (20/3/2014).

Meskipun tidak melalui keterangan tertulis, katanya, perwakilan asosiasi telah diberitahu bahwa Mendag memberikan memo kepada ketua KADI untuk membatalkan penerapan BMAD PET impor. Menurutnya, pembatalan itu juga atas pertimbangan dari menteri Perindustrian, Menteri Keuangan, Menteri Perekonomian dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.

“Empat kementerian itu menolak. Mungkin itulah yang menjadi pertimbangan BMAD PET impor dibatalkan,” terangnya.

Pihaknya dari awal menduga pemberlakuan BMAD PET impor seolah dipaksakan. Pasalnya, dari kesimpulan dari KADI tidak menemukan bahwa harga PET impor lebih murah dari industri dalam negeri.

“Hasil temuan KADI tidak ditemukan harga impor lebih murah, kalau penerapan BMAD PET itu jika harganya lebih murah,”  ucapnya.

Franky mengatakan apabila BMAD PET impor diberlakukan akan memicu kenaikan harga produk mamin mencapai 15%. Kenaikan itu berakibat industri kecil dan menengah (IKM) banyak yang gulung tikar. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper