Bisnis.com, JAKARTA- Dosen Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno mengatakan untuk lima tahun ke depan pemerintah harus memiliki fokus pengembangan transportasi massal. Beban subsidi dan mahalnya biaya logistik saat ini sudah tak dapat ditolerir.
Ketua Forum Perkeretaapian MTI itu menyebutkan total subsidi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan pribadi pada 2013 yang mencapai Rp227 triliun, sudah harus dicabut. Pasalnya, besaran tersebut bisa membiayai pengalihan moda transportasi umum.
Pemerintah harus mengadakan transportasi berbasis kereta dan bus, setidaknya bagi 550 kota di Indonesia. Penambahan kereta dan bus itu, tambah Djoko, harus dibarengi peningkatan kenyamanan dan keamanan.
Tidak hanya itu, dia juga menilai sudah saatnya pemerintah merancang strategi transportasi massal hingga 5 tahun ke depan. "Perhatian pada infrastruktur jalan, pelabuhan, penyeberangan, bandara di daerah perbatasan, kepulauan, dan pedesaan harus lebih fokus," tuturnya kepada Bisnis.com, Senin (17/3/2014).
Menurutnya, hingga kini sarana angkutan umum masih mempergunakan sarana yang tidak efisien dan berisiko. "Seperti gerobak hewan, kapal karatan masih dioperasikan hingga sekarang."
Banyak kota, ungkapnya, yang tidak memiliki sistem angkutan umum, akibatnya angka kecelakaan meningkat dan memboroskan pendapatan. Oleh karena itu, dia menyarankan pemerintah mempercepat perwujudan integrasi antar moda. "Biaya logistik pun akan turun, dan akan dirasakan masyarakat."