Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Logistik Desakkan Kereta Api Jadi Moda Utama

Pelaku usaha jasa logistik mengatakan pemerintah harus mengutamakan moda lain selain truk di jalan raya. Hal ini mengemuka saat para pelaku usaha ditanya soal kemajuan perkembangan pencapaian Cetak Biru Sislognas (Sistem Logistik Nasional).
KAI menilai pada 2017, kontribusi pemasukan dari angkutan barang bisa mencapai 55%. /bisnis.com
KAI menilai pada 2017, kontribusi pemasukan dari angkutan barang bisa mencapai 55%. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha jasa logistik mengatakan pemerintah harus mengutamakan moda lain selain truk di jalan raya. Hal ini mengemuka saat para pelaku usaha ditanya soal kemajuan perkembangan pencapaian Cetak Biru Sislognas (Sistem Logistik Nasional).

Wahyu Dwi Jatmiko, Chief Executif Officer PT Sentra Logistik, mengatakan sejauh ini perkembangan pembangunan infrastruktur sebagaimana tertuang dalam capaian kinerja (big win) Timja Pengembangan, masih lamban.

Menurutnya, pengembangan infrastruktur sebagai pengalihan moda angkut truk tersendat. Terutama, lanjut Wahyu, persoalan pelabuhan. "Kemajuan masih belum memuaskan. Untuk jalan raya yang saat ini ada masih rusak, butuh moda transportasi untuk membuat lebih efisien biaya logistik," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (13/3/2014).

Dia mengatakan pemerintah harus mempercepat pengalihan moda, terutama pembenahan pelayaran. Menurutnya, laut merupakan infrastruktur yang paling tertinggal.

"Pelabuhan yang kurang, sangat membuat tidak efisien. Harus ada kemauan untuk pembangunan pelabuhan dan akses pelabuhan," ujarnya.

Di lain sisi, dia menilai justru infrastruktur kereta telah mengalami kemajuan. Terutama, setelah perusahaannya berani ambil keputusan untuk menjalankan rute angkutan logistik di jalur Utara Jawa.

Hal inipun sejalan dengan niat PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendongkrak sumbangsih angkutan barang terhadap pendapatan perseroan. KAI menilai pada 2017, kontribusi pemasukan dari angkutan barang bisa mencapai 55%, dibandingkan dengan layanan penumpang sekitar 45%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper