Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti Ahli Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Taufik Hidayat mengamini kemungkinan pengembangan perkeretaapian nasional sebagai moda utama. Menurutnya, Indonesia mempunyai pengalaman berabad-abad dalam menggunakan kereta api, beserta jalur-jalur yang ada.
Selain itu, dia menilai kemajuan perkeretaapian juga mudah ditopang, sebab telah ada industri hulu dan operator yang berpengalaman. "KAI sudah punya pengalaman ratusan tahun," katanya, Kamis (13/3/2014).
Terdapat dua perusahaan penunjang infrastruktur perkeretaapian yang tak bisa dibilang kacangan. PT Industri Nasional Kereta Api (INKA) dan PT Len Industri.
INKA sampai saat ini telah mampu mengekspor produk hingga mancanegara, seperti Thailand, Bangladesh, dan Australia. Perusahaan inipun pemasok 75% armada kereta yang dibutuhkan KAI.
Sementara itu PT Len Industri sebagai operator prasarana perkeretaapian dan persinyalan telah mampu diandalkan. Untuk dua tahun belakangan ini, PT Len Industri mencatat kontrak senilai Rp1,8 triliun untuk menunjang jalur ganda di Utara Jawa.
Sudah sewajarnya, ujar Taufik, perkeretaapian nasional bisa maju dan berkembang. Terlebih, dia menambahkan, saat ini angkutan melalui kereta menjamin efisiensi, karena kepadatan jalan raya sudah tak dapat ditoleransi.
Dia mengatakan visi perkeretaapian itupun tertuang dalam dokumen MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) dan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPN).
"Tinggal bagaimana koordinasi antara regulator dan operator, visi sudah ada, industri penunjangnya ada," tuturnya.